KEPADA yang terhormat pimpinan dan anggota DPRD Pringsewu.
Kami masyarakat Pringsewu ingin menanyakan soal penanganan Covid-19. Pringsewu memasuki zona merah, perubahan status dari zona oranye ke zona merah tentu harus menjadi perhatian semua pihak termasuk DPRD.
Sesungguhnya apa yang menjadi faktor utama Pringsewu yang sebelumnya hanya zona hijau terus naik, kuning, oranye, dan merah. Tentu karena banyaknya pasien positif Covid-19 terus bertambah.
Lalu langkah apa yang harus dilakukan baik pemerintah ataupun masyarakat untuk mencegah dan meminimalisasi penularan Covid-19. Jika status zona merah belum turun bahkan jumlahnya bertambah, tentu akan sangat berdampak pada kehidupan masyarakat di Pringsewu.
Jawab:
Terima kasih atas perhatiannya. Wabah Covid-19 saat ini memang menjadi permasalahan kita semua, bukan hanya masalah lokal, melainkan sudah menjadi masalah global.
Di Pringsewu memang sudah masuk zona merah, itu berarti masyarakat harus lebih berhati-hati dan lebih patuh dalam menerapkan protokol kesehatan. Menerapkan protokol kesehatan sudah menjadi keharusan untuk terhindar dari penularan Covid-19. Karena saat ini dengan patuh terhadap protokol kesehatan seperti menaati 3M, yakni memakai masker ke mana saja, mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang sesuatu, serta menjaga jarak satu sama lain minimal satu meter.
Masuknya Pringsewu menjadi zona merah tentu karena faktor perilaku kita yang kurang patuh terhadap protokol kesehatan. Masyarakat sudah sering abai seolah-olah tidak terjadi sesuatu, padahal lingkungan kita saat ini sangat berbahaya.
Setiap orang dan setiap saat virus corona bisa saja menyerang kita, jadi kita semua harus tetap waspada. Sekali lagi kesadaran kita terhadap prokes adalah kunci sehat.
Jangan anggap enteng soal Covid-19 karena virus ini benar-benar ada dan jangan sampai kita yang terinfeksi. Memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan adalah cara paling tepat untuk menjaga virus corona menyebar.
Upaya lain agar Pringsewu kembali menjadi zona oranye atau hijau adalah tim gugus tugas untuk gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat hingga tingkat paling bawah yaitu melalui pekon dan RT.
Gugus sudah sebenarnya sudah bekerja maksimal dalam penanganan Covid-19, tetapi kembali lagi kepada kesadaran masyarakat. Dia mencontohkan soal hajatan misalnya, meskipun bisa tergelar, harus tetap taat dan patuh menerapkan protokol kesehatan. “Jangan sampai kita selaku masyarakat jenuh untuk mematuhi protokol kesehatan,” ujarnya.
Perkuat Protokol Kesehatan
Terkait zona merah, Pemkab Pringsewu dan muspida bersama tim gugus tugas telah melakukan rapat evaluasi sepekan lalu dengan hasil memperkuat protokol kesehatan. Bahkan, tim gugus tugas bersama TNI/Polri dan Satpol. PP sudah terus-menerus merazia yustisi di berbagai tempat yang menjadi lokasi berkumpulnya massa.
Bahkan, polisi juga sudah membatasi jam aktivitas untuk beberapa kegiatan hiburan, seperti karaoke dan kafe hanya sampai pukul 21.00.
Kemudian di siang hari, polisi dan TNI bersama gugus tugas juga terus melakukan operasi yustisi dengan masif di beberapa lokasi yang kerap menjadi tempat berkerumunnya warga. Penerapan sanksi sosial bertujuan agar masyarakat tetap patuh terhadap prokes. Memang dari hasil yustisi umumnya karena pelanggarannya tidak memakai masker.
Dewan juga sepakat dengan pemerintah agar mengaktifkan kembali gugus tugas di tingkat pekon karena akan sangat berdampak positif. Apalagi anggaran DD 2021 pemerintah masih fokus untuk penanganan dampak Covid-19, termasuk memberikan bantuan sosial BLT kepada warga yang terdampak pandemi Covid-19.
Sementara itu, Ketua DPRD Pringsewu Suherman, SE mengaku siap mendapat suntik vaksin Covid-19 bersama 10 tokoh daerah dan bupati serta unsur muspida lainnya.
Prinsipnya untuk mendukung program pemerintah agar pelaksanaan vaksinasi berjalan sukses selaku ketua Dewan siap mengikuti aturan. Tentu nantinya mengembalikan kepada petugas vaksin karena sebelumnya akan menjalani pemeriksaan ketat lebih dahulu.
Saat ini yang paling penting adalah menyosialisasikan program vaksinasi kepada khalayak luas agar masyarakat lebih yakin akan program pemerintah tersebut. (D10)
Suherman, SE
(Ketua DPRD Pringsewu)