KICK off pencanangan vaksinasi perdana di Pringsewu berlangsung Selasa (2/2). Turut hadir dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut Wakil Bupati Pringsewu Fauzi dan Kadiskominfo Samsir Kasim.
Vaksinasi perdana tersebut untuk 10 orang terdiri dari unsur muspida atau yang mewakili dan sejumlah tokoh masyarakat serta pimpinan organisasi keagamaan.
Ke-10 tokoh yang mengikuti vaksinasi itu, yakni Ketua DPRD Pringsewu Suherman, Kapolres Pringsewu AKBP Hamid Andri Soemantri, Sekkab Heri Iswahyudi, dan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Rita Irviani Fauzi. Kemudian Ketua MUI Hambali, Ketua PC NU Pringsewu Taufiq Kurrohman, Rektor Universitas Muhammadiyah Pringsewu (Umpri) Wanawir, dan sejumlah tokoh agama.
Pada kesempatan tersebut Bupati Pringsewu Sujadi menyatakan pandemi Covid-19 sangat berdampak pada kehidupan masyarakat, termasuk ekonomi. Bahkan, sampai hari ini sudah 263 orang positif, yang menjadi keprihatinan semua.
Namun dengan datangnya vaksin beberapa waktu lalu di kantor Dinas Kesehatan dan sudah didistribusikan ke beberapa puskesmas. “Alhamdulillah pada Selasa ini pelaksanaan vaksinasi perdana bisa berjalan di aula RSUD Pringsewu,” ujarnya.
Bupati Sujadi berharap dengan kick off vaksinasi di Pringsewu hari ini masyarakat nanti bisa mengikutinya.
Sujadi juga meminta seluruh media di Pringsewu juga bisa membantu pemerintah untuk terus menyosialisasikan program vaksinasi agar sukses pelaksanaannya.
Dia juga menyarankan meskipun vaksin sudah tiba di Pringsewu, masyarakat tetap harus patuh pada protokol kesehatan.
Bupati juga mengaku tidak bisa menerima vaksin karena faktor usia. “Per 2 Februari 2021, saya masuk usia 61 tahun kurang 4 bulan atau 60,8 tahun,” ujarnya.
Dia menyatakan kalau usia bisa dibalik tentu sangat ingin mendapat vaksin. Tetapi karena aturannya saat ini tidak membolehkan, ya harus patuh. Jika nanti ada aturan yang sudah membolehkan, Bupati berharap bisa ikut mendapat vaksin.
Kadis Kesehatan Pringsewu Ullinoha menyatakan pandemi berdampak besar terhadap kehidupan masyarakat termasuk perekonomian masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk memutus mata rantai penularan dengan pelaksanaan vaksinasi.
Bentuk Kekebalan Tubuh
Dia menyatakan tujuan pemberian vaksin adalah untuk membentuk kekebalan tubuh, meskipun vaksinasi tidak otomatis membuat tubuh kebal terhadap virus.
Menurut dia, pelaksanaan vaksinasi tahap awal dengan menyediakan 4.200 dosis dan tahap selanjutnya akan mendapat lagi kiriman sesuai dengan instruksi provinsi.
Vaksinasi Covid-19 berlangsung dua kali dengan interval waktu 14 hari dari penyuntikan pertama.
Menurut dia, vaksinasi tahap awal juga mengikutkan tenaga kesehatan dan mulai berlangsung Rabu (3/2) di 13 puskesmas di seluruh Pringsewu.
Mekanisme pelaksanaan vaksinasi terdiri dari empat meja, meja pertama untuk pendaftaran, meja kedua untuk screening, meja ketiga untuk pelaksanaan vaksinasi, dan meja keempat evaluasi pasca-vaksinasi.
Kadinkes menambahkan pemberian vaksinasi tidak otomatis menimbulkan kekebalan. Oleh karena itu, tetap harus menaati dan menerapkan protokol kesehatan.
Ketua DPRD Pringsewu Suherman yang pertama kali mendapat kesempatan pemeriksaan untuk mendapatkan vaksin, tetapi batal karena ada penyakit penyerta, yaitu gula darah. Saat pemeriksaan, gula darah Suherman mencapai 304 dan mengaku kecewa karena batal mendapat vaksin.
Tetapi Suherman mendukung program pemerintah agar pelaksanaan vaksinasi bisa berlangsung lancar. Ke depan Suherman akan menurunkan gula darah dengan harapan bisa mendapat vaksin.
Sementara itu, Kapolres Pringsewu AKBP Hamid Andri Soemantri yang sukses mendapat vaksin pertama menyatakan tidak merasakan apa-apa dan tidak sakit. Bahkan, Kapolres mengimbau masyarakat mendapatkan vaksin agar tubuh sehat.
Menurut dia, saat akan mendapat vaksin mengikuti petunjuk petugas dan arahan dokter.
Kapolres mengaku mendapat sekitar 20 pertanyaan terkait penyakit, seperti Covid-19, kondisi imunnya sehat apa tidak, HIV, paru-paru, dan gula. “Alhamdulillah kadar gula saya normal, yaitu 112 sehingga bisa langsung mendapat vaksin,” ujarnya.
Sementara itu, Sekkab Heri Iswahyudi juga mengajak masyarakat agar jangan takut menerima vaksin karena demi kesehatan. Bahkan, usai mendapat vaksin, Heri Iswahyudi mengaku tidak ada gejala apa pun dan tidak sakit. (WID/D10)