Lampungpost.id–Pencernaan tidak lancar seringkali dikeluhkan oleh banyak orang saat sedang berpuasa. Tidak jarang gangguan pencernaan turut mengganggu puasa pula.
Wajar ketika saat berpuasa, kamu tidak banyak buang air besar (BAB) dari biasanya. Sebab, makanan yang masuk cenderung lebih sedikit, jika dibandingkan saat sedang tidak berpuasa. Namun, ada gejala-gejala yang harus kamu waspadai.
Jika terjadi perut kembung atau harus mengejan lebih lama dari biasanya, kemungkinan memang kamu memiliki gangguan pencernaan. Ini bisa mengganggu aktivitas kamu jika dibiarkan saja.
Dikutip dari Hellosehat, sembelit atau konstipasi menjadi kondisi umum yang dialami saat puasa. Kebanyakan kasus, susah BAB saat puasa terjadi karena organ usus besar menyerap terlalu banyak air dari makanan yang berada di dalamnya.
Semakin lambat makan bergerak melalui saluran pencernaan, semakin banyak air yang akan diserap usus besar darinya. Akibatnya, kotoran menjadi kering dan keras, sehingga frekuensi untuk buang air besar jadi berkurang.
Ternyata, jika kita dalam tiga hari tidak melakukan pembuangan feses atau BAB, bisa disebut dengan sembelit. Setelah tiga hari, struktur feses akan menjadi lebih keras dan sulit dikeluarkan.
Kamu perlu juga untuk mengenali gejala konstipasi. Dikutip dari Halodoc, ini gejala-gejala yang biasa muncul saat pencernaan mengalami konstipasi atau sembelit, antara lain:
– Sakit perut
– Perut kembung
– Harus mengejan saat BAB
– Merasa tidak tuntas setelah BAB
– Terasa ada yang mengganjal pada rektum atau bagian paling akhir dari usus
– Tinja terlihat kering, keras, atau bergumpa
Tentu ada alasan di balik munculnya sembelit. Faktor tersebut seperti kurangnya serat, kurang minum, mengonsumsi produk susu berlebihan, sering menahan BAB, dan juga gangguan pada usus.
Nah, kamu bisa lakukan enam tips ini agar kamu terhindar dari gangguan pencernaan selama puasa, antara lain:
1. Pastikan untuk memenuhi asupan cairan selama berpuasa minimal 8 gelas per hari. Kamu bisa mengonsumsi air putih 2 gelas saat berbuka, 2 gelas saat sahur, dan 4 gelas sepanjang malam.
2. Perbanyaklah makanan yang mengandung serat, misalnya dengan makan sayur, buah, biji-bijian, sereal, kacang-kacangan, gandum, dan beras merah.
3. Hindari produk olahan susu, kafein, alkohol, dan rokok.
4. Olahraga secara teratur minimal 30 menit setelah berbuka dengan intensitas ringan sampai sedang.
5. Jangan menunda keinginan untuk buang air besar dan mulailah untuk mengatur kebiasaan buang air besar.
6. Tidak sembarangan mengonsumsi obat pencahar tanpa rekomendasi dari dokter. (MED)