SEBANYAK 266 penyelam diterjunkan untuk mencari korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Rabu (20/1). Pencarian melalui udara juga tetap dilakukan.
“Jumlah penyelam 266 orang,” tulis Badan Nasional Pencarian dan Penanganan (Basarnas) di Instagram resminya, Rabu (20/1).
Penyelam berasal dari berbagai institusi, seperti Basarnas, TNI Angkatan Laut, Brimob Polri, serta Badan Keamanan Laut (Bakamla). Relawan dari Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) serta Indonesia Divers Rescue Team (IDRT) turut bergabung dalam pencarian hari ini.
Titik pencarian di permukaan dilakukan di enam sektor. Sementara di bawah permukaan empat sektor dan penyelaman di empat sektor.
“Pencarian bawa permukaan dengan KRI Rigel,” tulis laman Instagram Basarnas.
Semetara pencarian melalui udara terdiri dari tiga sektor. Sektor pertama menjadi ranah Basarnas, sektor kedua menjadi ranah polisi udara, dan sektor ketiga menjadi ranah TNI.
Pesawat Sriwijaya Air dengan call sign SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pukul 14.40 WIB, Sabtu (9/1) lalu.
Pesawat berjenis Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK CLC itu lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pukul 14.36 WIB.
Posisi terakhir pesawat itu berada di 11 mil laut utara Bandara Soetta, tepatnya di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Pesawat tercatat hendak menambah ketinggian dari 11 ribu ke 13 ribu kaki. Pesawat mengangkut 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.
Sementara itu, jenazah Kapten Didik Gunardi korban tragedi jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182, sudah tiba di rumah duka di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (20/1).
Rama Aditya, kakak ipar almarhum mengatakan kedatang jenazah Kapten Didik Gunardi di rumah duka disambut isak tangis istri, keluarga dan kerabat almarhum.
“Tadi pagi sekitar pukul 7.00 WIB, jenazah tiba di rumah duka. Jenazah diantarkan dari pihak Anam Air tempatnya bekerja dan didampingi pihak Rumah Sakit Polri,” ujarnya, kemarin (20/1).
Dari rumah duka di Bekasi, lanjut Rama, jenazah selanjutnya dibawa kerumah orangtuanya di Pekalongan, Jawa Tengah, untuk dimakamkan.
“Nggak lama di rumah Bekasi, selanjutnya sekitar pukul 7.30 WIB. Jenazah dibawa langsung ke kampung halamannya di Pekalongan, untuk dimakamkan di rumah orangtuanya,” paparnya.
Dalam kesempatan itu juga, ia sebagai perwakilan keluarga dari istri almarhum meminta mendoakan.
“Mohon dibantu doanya, semoga almarhum diterima semua amal ibadahnya dan diampuni semua dosanya,” tandasnya. (MEDCOM/CK3/O1)