PT Liga Indonesia Baru (LIB), selaku operator kompetisi sepak bola profesional Indonesia, telah melakukan simulasi pertandingan Liga 1 dan Liga 2 pada 2022, dengan menggunakan protokol kesehatan.
Awalnya LIB ingin menggelar simulasi pekan ini bersama PSSI, tetapi ternyata mereka mempercepat hal tersebut dan simulasi sudah dilaksanakan pada Minggu (7/2), di stadion kawasan Jabodetabek.
Simulasi ini diperlukan sebagai contoh kepada Polri yang hingga kini belum memberikan izin secara resmi. Menggelar pertandingan di masa pandemi covid-19 memang jadi tantangan tersendiri.
“Kami sudah menggelar simulasi pertandingan kemarin. Ini dijadwalkan lebih cepat dibandingkan dengan sebelumnya karena awalnya kami ingin menggelar simulasi ini pada hari ini,” ujar Direktur Utama LIB, Akhmad Hadian Lukita.
Pada hasil simulasi, LIB menyimpulkan pelaksanaan protokol kesehatan sudah sesuai dan bisa dilaksanakan ketika kompetisi nanti bisa digelar. Intinya, protokol kesehatan ketat akan selalu jadi hal utama dalam pelaksanaan liga.
“Semua simulasi ini berjalan sesuai dengan rencana, mulai dari jumlah orang di dalam pertandingan sampai dengan protokol kesehatan yang diterapkan. Saya sangat berharap apa yang kami lakukan di simulasi ini bisa diterapkan juga pada saat kompetisi dimulai nanti,” kata Lukita.
Jalan dan tahapan masih panjang untuk LIB dan PSSI benar-benar mendapatkan izin tertulis mengenai pelaksanaan kompetisi Liga 1 dan Liga 2. Mereka akan terus menyempurnakan apa yang perlu dilakukan dan berkoordinasi dengan Polri, juga Satgas Covid-19.
“Sekarang kami sedang menyusun ulang, ketika seluruh dokumen yang kami buat ini selesai, kami segera menyerahkan langsung ke pihak terkait. Mudah-mudahan kami bisa dapat respons cepat untuk masalah kompetisi baru ini,” ujarnya.
Ia berharap kembalinya kompetisi mulai muncul pada pekan lalu ketika Polri menyampaikan secara lisan bahwa mereka kemungkinan besar memberikan izin untuk Liga 1 dan Liga 2 kembali dilaksanakan pada tahun ini. Namun, Polri kemudian meluruskan bahwa izin tersebut belum resmi. (MI/O1)