TELUKBETUNG, (Lampos). Priode 1975 – 1977 merupakan priode yang paling gawat, karena masa tersebut masa persiapan dan pelaksanaan Pemilu, justru saat2 tersebut hasil pembangunan physik yang pada hakekatnya ditangani oleh para Insinyur anggota PII dinilai oleh rakyat. Kalau hasil pembangu nan yang dikerjakan itu baik, maka berhasil pulalah pembangunan didaerah ini, kalau gagal atau tidak baik, maka gagal pulalah pembang unan itu.
Justru itu diharapkan kepada seluruh anggota PII Cabang Lampung yg jumlahnya sekitar 140 baik pegawai negeri mau pun swasta untuk meningkatkan tanggungjawab dan partisipasi konkrit dalam pembangunan ini. Demi kian diharapkan oleh Gublam R. Sutiyoso dalam pidato sambutan nya kemarin malam Rabu 20 Agustus 1975 pada malam silaturrahmi dan pelantikan pengurus baru Persatuan Insinyur-
Indonesia (III) Cabang Lampung di Aula Unila Telukbetung.
Lebih lanjut dikatakan oleh R. Sutiyoso dengan predikat Insinyur yang ada pada anggota PII orang awain sekalipun akan secara praktis berfikir dan menarik kesimpulan bahwa anggota PII adalah anggota masyarakat yang berhasil melampaui pendidikan Tinggi dalam ilmu pengetahuan teknik. Sudah barang tentu jika orang2 awam hanya sekedar mampu menarik kesimpulan apa yang terkandung dibalik predikat itu maka para anggota PII sendiri menyadari dan menghayati secara mendalam hakiki yang dikandung dalam predikat tersebut, sehingga sebagai
putra bangsa yang sadar akan tugas dan kewajibanaya tumbuhlah PII dengan nilai2 idealisme yg luhur untuk sebanyak2nya dapat mendharmabaktikan kemampuannya kepada nasa bangsa.
Selanjutnya dikatakan oleh Sutiyoso, dalam kedudukan para anggota PII yang ahli dalam bidangnya masing2, hendaknya dapat merasakan langsung apa yang dirasakan masyarakat sehingga dengan demikian akan dapat diperhitungkan apa yang seharusnya menjadi kebutuhan masyarakat. Seperti kita maklumi rasio manusia yang mewujutkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kemudian des gan itu juga
kita mampu merubah dan mengatur alam sekitar untuk kesejahteraan dan kebahagiaan, baik masa kini maupun masa mendatang. Demikian Gubernur.
ARSIP LAMPUNG POST, JUMAT 22 Agustus 1975