Dana untuk Pembangunan Infrastruktur Terpangkas
MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai pandemi covid-19 telah memberikan dampak ke berbagai sektor kehidupan, baik dari sisi kesehatan, sosial, maupun ekonomi. Bahkan, pandemi membuat kemunduran dari pembangunan yang telah dijalankan pemerintah.
“Pandemi membuat kemunduran banyak prestasi pembangunan di negara ini,” kata dia, Kamis (18/2).
Ia menambahkan salah satu dampak yang ditimbulkan dari pandemi adalah terbatasnya anggaran untuk melanjutkan pembangunan. Padahal, pemerintah terus berupaya mengejar ketertinggalan infrastruktur untuk menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan.
“Khusus di situasi seperti ini, hampir sepertiga dari anggaran kita dialokasikan untuk menyelesaikan isu pandemi. Dan pastinya sumber (anggaran) pemerintah itu terbatas, bukan tidak terbatas, sehingga ada trade off isu pandemi dengan isu lainnya,” ujar dia.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan melebarkan defisit anggaran. Sama seperti yang dilakukan negara lain, pemerintah melebarkan defisit anggaran menjadi 6,09 persen dari PDB tahun lalu.
Sri Mulyani menyebut rasio utang pemerintah juga harus mengalami kenaikan menjadi sekitar 40% dari PDB untuk memenuhi kebutuhan anggaran selama pandemi. Namun, ia menjamin bahwa utang ini dikelola dengan baik dan masih dalam kondisi yang aman.
“Bagi kami pendanaan menjadi sangat kritikal dan ini tidak hanya berlaku bagi Indonesia dan Asia, tetapi masalah umum untuk semua negara di dunia, yaitu bertambahnya utang dan masalah keberlangsungan fiskal dan perekonomian,” ujarnya.(MI/E1)