Mendag Upayakan Stok Daging Tercukupi Saat Lebaran
ATIKA OKTARIA
=============
Mendag akan mencari alternatif lain selain impor dari Australia.
———–
MENTERI Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menegaskan berkomitmen menjaga stok dagang sapi saat puasa dan hari raya Lebaran 2021. Meski dia mengakui impor daging dari Australia saat ini dikatakan mahal.
Dia menyebut dari sebelumnya harga daging sapi di kisaran 2,5 dolar AS hingga 2,8 dolar AS/kg, kini menjadi 3,8 dolar AS/Kg. “Australia memang menjadi mitra utama kita untuk (daging) sapi. Namun, Australia sekarang menahan laju ekspor mereka. Saya sudah memerintahkan BUMN intervensi sapi ini, untuk memastikan saat hari raya dan puasa ini aman,” ujar Lutfi saat Konferensi Pers Trade Outlook 2021 secara virtual, Jumat (29/1).
Mendag mengatakan akan mencari alternatif lain selain impor dari Australia. Meski tidak menyebutkan negara mana yang bakal dibidik untuk memenuhi kebutuhan pangan tersebut, Lutfi memastikan bakal mencari harga dagang sapi impor yang tidak melambung tinggi.
Dia menyinggung apa yang dilakukan Pemerintah Australia terkait tingginya harga daging sapi, dianggap tidak sehat dalam perdagangan. Akibatnya, kenaikan harga daging sapi di Indonesia mencapai Rp130 ribu/kg pembelian sapi bakalan.
“Harga tersebut sudah tidak sehat. Namun, kami pastinya mencari alternatif lain untuk mendapatkan supply sapi yang baik dengan harga kompetitif. Alternatif itu kami lagi godok di dalam. Biarkan kami bekerja,” kata Lutfi.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian menyebutkan impor daging sapi bakalan akan datang pada Februari 2021. Salah satu negara yang diincar ialah Meksiko. Upaya impor tersebut untuk menjaga stabilitas harga dan kecukupan ketersediaan sapi siap potong.
Pada Februari, total rencana impornya 281.867 ton, terdiri atas sapi bakalan setara daging dan daging beku. “Importir akan diizinkan melakukan impor sapi dari negara Meksiko,” kata Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementan Syamsul Maarif, Minggu (24/1).
Syamsul Maarif meminta masyarakat tidak khawatir stok daging sapi dan kerbau masih cukup untuk memenuhi kebutuhan. Pada 2021, kebutuhan daging sapi dan kerbau diperkirakan meningkat menjadi 696.956 ton. Sementara produksi dalam negeri di tahun ini juga diperkirakan meningkat dari 2020, yaitu 425.978 ton. Penegasan itu disampaikan dalam keterangan resminya.
Selain produksi dalam negeri, masih terdapat carry over daging sapi/kerbau impor dan sapi bakalan setara daging dari 2020 sebesar 47.836 ton. Total produksi/stok dalam negeri tahun 2021 sebesar 473.814 ton. Artinya, masih ada defisit daging sapi 223.142 ton.(MI/E1)
atika@lampungpost.co.id