ATIKA OKTARIA S NILAM
PELAKU usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Provinsi Lampung mengatakan upaya BI melakukan pengendalian inflasi yang tetap rendah dan stabil dirasakan pelaku usaha.
“Karena kami kan pelaku UMKM di Lampung tergabung dalam komunitas yang dibentuk BI untuk memajukan pelaku usaha, khususnya usaha kecil,” kata pelaku usaha kuliner, Tri Indah Nova, Rabu (10/2).
Menurutnya, BI telah memaparkan salah satu aplikasi Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (https://hargapangan.id/) untuk melihat perkembangan harga yang terjadi dan melakukan intervensi kebijakan yang diperlukan.
Aplikasi ini, menurutnya, sangat membantu. “Karena aplikasi ini memberikan pemaparan yang cukup lengkap untuk kami tahu perkembangan harga yang ada di sini,” kata dia.
Dampak Pandemi
Apalagi, ujar dia, di tengah pandemi Covid-19 saat ini masyarakat banyak yang terdampak dan hilang pekerjaan ataupun usahanya.
Namun seiring dengan upaya pemerintah membantu meringankan melalui program-program sehingga pelaku usaha cukup terbantu.
“Kalau saya kan pelaku usaha di bidang makanan ya, saya cukup merasa di Lampung ini tidak kekurangan stok bahan pangan, meski memang mengalami naik turun dalam bentuk harga, tidak berjalan lama,” katanya.
Bank Indonesia juga, katanya, dalam rangka mendorong intermediasi perbankan kepada sektor riil dan UMKM.
Salah satu upaya yang dilakukan Bank Indonesia adalah dengan menyediakan informasi data profil UMKM yang tidak sedang mendapatkan pembiayaan perbankan, namun membutuhkan kredit/pembiayaan dalam rangka pengembangan usahanya.
“Dengan tersedianya data profil UMKM dimaksud, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pihak, terutama bagi UMKM dalam rangka mempercepat akses pembiayaan dari perbankan,” ujarnya.
Ia menilai data profil UMKM menyajikan data informasi pengusaha (nama perusahaan, lama usaha, alamat, dan lain-lain) serta data usaha yang antara lain mencakup informasi kegiatan usaha, tingkat persaingan usaha.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia provinsi Lampung, Budiharto Setyawan menjelaskan untuk memastikan keterjangkauan harga, perlu memantau perkembangan harga harian dan perbandingan harga dengan daerah lain.
Salah satunya melalui aplikasi melalui kanal https://hargapangan.id/. Kanal ini menyediakan perkembangan harga yang terjadi dan melakukan intervensi kebijakan yang diperlukan.
Menurutnya, di masa pandemi Covid-19, intervensi melalui operasi pasar dapat dilakukan bekerja sama dengan marketplace (Pasar Berjaya Lampung) untuk menghindari kerumunan.
Selanjutnya, kata Budiharto, hal ini untuk memastikan ketersediaan pasokan sebagai antisipasi lonjakan permintaan akibat optimisme masyarakat akan adanya vaksin Covid-19.
Kondisi ini perlu diwaspadai dengan memastikan ketersediaan pasokan agar tidak meningkatkan tekanan kenaikan harga.
Untuk itu, TPID Provinsi/kabupaten/kota perlu meningkatkan intensitas koordinasi, salah satunya melalui kerja sama antardaerah (KAD) dalam hal pemenuhan komoditas pangan strategis menghadapi risiko kenaikan harga. (O1)
atika@lampungpost.co.id