Utang Indonesia Masih Terkendali dan Stabil
KEPALA Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu menuturkan rasio utang Indonesia masih dalam posisi yang terjaga dan terkendali. Rasio utang Indonesia selama 2020 diproyeksikan 38,5%.
“Kalau dilihat dengan negara G20 dan ASEAN, rasio utang publik Indonesia termasuk yang paling rendah. Dan kenaikannya pun relatif sangat manageable dibandingkan dengan negara lain,” ujar dia dalam Business Challaenges 2021 bertajuk Akselerasi Pemulihan Ekonomi yang diselenggarakan Bisnis Indonesia secara virtual, Selasa (26/1).
Menurut dia, hal itu juga ditandai dengan defisit Indonesia yang tergolong rendah di 2020. Tercatat, sementara ini defisit anggaran Indonesia berkisar 6,1% terhadap PDB. Febrio bilang itu lebih baik bila dibandingkan dengan negara anggota G20 dan negara ASEAN lain yang bahkan defisitnya menyentuh dobel digit.
Kondisi yang relatif lebih baik itu terjadi karena Indonesia memiliki kondisi makro ekonomi yang lebih stabil. Sebab, selama ini Indonesia berhasil menjalankan disiplin fiskal dan itu mendapatkan apresiasi dari dunia.
Hal tersebut, kata dia, menjadi fondasi kuat yang dimiliki Indonesia di tahun pemulihan. Dia mengatakan pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 akan berada di level yang moderat dan lebih baik dibandingkan negara lain.
“Harapannya pemulihan yang terjadi dalam tiga kuartal terakhir, sejak paling dalam di kuartal kedua 2020, di kuartal ketiga membaik dan keempat harapannya jauh lebih baik lagi. Ini menjadi modal kita di 2021 untuk memiliki optimisme dalam mengelola perekonomian kita,” ujarnya.
“Kalau dibandingkan dengan negara lain, negara besar G20 dan juga negara ASEAN, kita relatif cukup baik. Mungkin hanya Tiongkok dan Vietnam yang mungkin akan positif tumbuh di 2020. Kontraksi kita sangat moderat,” ujar Febrio. (MI/E1)