PEMERINTAH Provinsi Bengkulu menerima 49.510 matrik ton atau sekitar satu juta tabung lebih elpiji tiga kilogram bersubsidi untuk 10 kabupaten dan kota di provinsi itu. Asisten II Setprov Bengkulu, Yuliswani, mengatakan jumlah yang diterima itu meningkat 5.000 matrik ton dari tahun sebelumnya, yaitu 43 ribu matrik ton.
“Kami menerima usulan dari kabupaten dan kota pada akhir tahun lalu berdasar jumlah warga miskin dan UMKM yang masuk kriteria penerima tabung bersubsidi. Jadi, makanya kuota kami bertambah,” kata dia di Bengkulu, Kamis (18/2).
Yuliswani menyebut kuota elpiji 3 kg itu akan didistribusikan ke seluruh daerah di Bengkulu. Perinciannya Kabupaten Bengkulu Selatan mendapat 3.849 matrik ton, Bengkulu Tengah (3.035), Bengkulu Utara (6.950), dan Kaur (2.265). Kemudian, Kabupaten Kepahiang (3.771), Lebong (2.978), Mukomuko (4.214), Rejanglebong (6.197), Seluma (4.641), dan Kota Bengkulu (11.611).
Dia menjelaskan penambahan itu juga berdasar beberapa pertimbangan lainnya, yaitu surat dari Dirjen Minyak dan Gas dengan melihat pertumbuhan dan realisasi penyaluran elpiji 3 kg pada 2018 hingga 2020. Selain itu, rencana konversi BBM ke gas untuk nelayan juga petani tahun 2020, realisasi pembangunan jaringan gas tahun 2020, serta rencana konversi untuk rumah tangga, usaha mikro, nelayan, dan petani tahun 2020.
Dengan tambahan kuota itu, kata Yuliswani, pemerintah daerah akan melakukan pengawasan terhadap pendistribusian tabung gas sehingga penyalurannya tepat sasaran. Menurutnya, pengawasan juga akan dilakukan tim satuan tugas pengawasan kebutuhan bahan pokok yang terdiri atas Dinas Perindustrian dan Perdagangan dibantu pihak kepolisian.
“Hal itu untuk meminimalisasi gas bersubsidi ini dinikmati masyarakat golongan menengah ke atas. Kalau tepat sasaran, kuota ini sebenarnya cukup. Untuk itu, diperlukan pengawasan ketat di lapangan,” kata dia. (ANT/D3)