JENAZAH Pipit Piyono (25), warga Tiyuh Totomakmur, Batuputih, Tulangbawang Barat, yang menjadi korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182, akan tiba di Lampung hari ini (16/1). Maskapai Sriwijaya Air akan memfasilitasi kepulangan almarhum ke kampung halaman dengan pesawat Batik Air.
“Rencananya keberangkatan jenazah Pipit Wiyono beserta dua keluarga pendamping Sabtu (16/1) besok, pukul 13.00. Kami menyediakan fasilitasi dan berharap Pemkab Tulangbawang Barat atau camat memfasilitasi dari menjemput di bandara hingga ke pemakaman,” ujar Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad, Jumat (15/1).
Proses identifikasi almarhum oleh DVI Pusdokkes Polri juga berkat bantuan DVI Polda Lampung yang mengirim serta mencocokkan antemortem dan postmortem korban. Namun, dua rekan almarhum, Sugiono Efendy (37) dan Yohanes (27) hingga kini belum teridentifikasi.
Sebab, lima tambahan korban yang teridentifikasi kemarin, nama kedua rekan sekampung Pipit tidak muncul. Hingga kemarin Tim DVI Pusdokkes Polri telah mengidentifikasi 17 korban dan lima penumpang teranyar yang teridentifikasi adalah Toni Ismail (59), Dinda Amelia (16), Isti Yuda Prastika (34), Putri Wahyuni (25), dan Rahmawati (59).
Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Tulangbawang Barat (Tubaba), Ahmad Hariyanto, menyerahkan akta kematian korban jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ-182 kepada keluarga korban. Serah terima berlangsung di kediaman keluarga korban.
“Hari ini kami mendapatkan tugas menyerahkan dokumen kependudukan almarhum Pipit Piyono kepada keluarga,” katanya, kemarin.
Selain akta kematian, Disdukcapil setempat juga memberikan KTP-el dan kartu keluarga (KK) kepada istri almarhum, Nelly Handayani.
Dia atas nama Pemkab Tubaba juga menyampaikan belasungkawa. “Semoga Allah swt menerima segala amal ibadahnya dan keluarga yang ditinggalkan mendapat kekuatan, ketabahan, dan keikhlasan,” ujarnya. (RUL/RIN/D1)