KOMISI Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Lampung mendukung penggunaan radio komunitas sebagai sarana pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi siswa SMAN 5 Bandar Lampung.
Koordinator Bidang Pembinaan Masyarakat KPID Nisa’ul Fithri mengatakan inovasi itu menjadi terobosan baik di masa pandemi. Namun demikian, pihaknya tetap melakukan pengawasan dalam penggunaan siaran radio. Sebab, meskipun hanya radio komunitas, KPID tetap memiliki tanggung jawab atas siaran yang dilakukan. “Kami mendukung program ini terlebih ini membantu pembelajaran siswa,” kata dia kepada Lampung Post, Jumat (19/2).
Dia menambahkan pihaknya telah melakukan kunjungan langsung ke sekolah pada Kamis (18/2) sebagai bentuk pembinaan dan pengawasan terhadap siaran radio. “Setiap radio, meskipun hanya radio komunitas tetap berada di bawah pembinaan dan pengawasan KPID,” ujar dia.
Sementara itu, Kepala SMAN 5 Bandar Lampung Hayati Nufus mengatakan pihaknya mengembangkan radio komunitas Gema 5 (G5). Radio yang mengudara di frekuensi 107,9 FM itu menjadi sarana PJJ bagi para siswa.
Ia menjelaskan dengan siaran di radio tersebut murid yang berjarak 2 kilometer dari sekolah bisa mendengar materi pelajaran. Dengan begitu, kegiatan belajar tetap bisa dilakukan meski tidak datang ke sekolah.
Selain itu, pihak sekolah juga telah mengembangkan G5 menjadi radio streaming. Sehingga, ujarnya, murid yang berjarak lebih dari 2 kilometer tetap bisa menikmati siaran. “Ini menjadi variasi bagi sekolah untuk menyampaikan materi, tidak melulu menggunakan aplikasi virtual meeting,” kata dia.
Ia menambahkan penggunaan radio tersebut sangat membantu sekolah dalam menyampaikan materi. Dengan begitu, pelajar lebih mudah untuk mendapatkan materi pelajaran. (CR1/K1)