TRIYADI ISWORO
TERCATAT 70% masyarakatĀ Lampung bergerak di bidang perkebunan, pertanian, dan kelautan. Untuk itu, pemerintah harus mengedepankan kepentingan petani. Tata kelola dan manajemen kepentingan masyarakat harus dikelola dengan baik.
Melalui program kelompok Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) turut menyukseskan Program Kartu Petani Berjaya (KPB) yang merupakan program unggulan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi agar rakyat Lampung Berjaya.
Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi mengatakan KTNA merupakan perwujudan dari harapan dan keinginan para petani dan nelayan yang membutuhkan pertolongan.
“Saya ingin, ke depan KTNA menjadi organisasi yang terus membangkitkan sektor pertanian. Apalagi saat ini Gubernur Lampung orang pertanian,” kata Arinal saat pengukuhan Pengurus Kelompok Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Lampung masa bakti 2021ā2025 di Rumah Makan Kayu, Bandar Lampung, Senin (1/2).
Wakil Ketua I KTNA Nasional, HM Basir menceritakan KTNA merupakan suatuĀ organisasiĀ independen di Indonesia yang berorientasi pada aktivitas sosial di sektorĀ agriculture, yang berbasiskanĀ agrobisnisĀ dan lingkungan hidup di perdesaan.
KTNA terdiri dari komunitas petani dan nelayan yang terpilih untuk mewakili daerah yang memiliki kualifikasi dalam kemampuan di bidang masing-masing dan mempunyai karakter pionir dan patriotis dalam pembangunan ekonomi nasional, khususnya bidang agrobisnis.
“KTNA tidak ke mana-mana, tapi ada di mana-mana. Kami terus memperjuangkan petani dan menjadikan petani nelayan tanggung. Bukan hanya Lampung, melainkan nasional,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum KTNA Lampung, Hanan A Razak mengatakan jajarannya siap mendukung dan menyukseskan Program Kartu Petani Berjaya yang diinisiasi Gubernur Lampung Arinal Djunaidi. “Kita akan terus mendengar persoalan petani. Kita ingin membangun pertanian di Lampung menjadi berjaya,” katanya.
Identitas Petani
Diketahui KPB yang di-launching pada 6 Oktober 2020 dan tercatat 17 ribu lebih petani yang terdaftar sebagai anggota di 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung sudah terkaver dalam program ini. Wilayah Bandar Lampung karena bukan wilayah pertanian sehingga belum teregistrasi.
Gubernur menginstruksikan untuk menyelesaikan segala permasalahan petani dengan sistem yang baik secara bertahap. Ia menginginkan ketersediaan benih dan pupuk bagi para petani, juga memperhatikan persiapan teknologi dan KUR.
Penerapan dan perencanaan hal-hal lain akan menyusul kemudian dan masih diperlukan penyempurnaan. Dengan adanya ketersediaan pupuk dan benih serta teknologi yang memadai, diharapkan bisa meningkatkan semua sektor, khususnya sektor pertanian Provinsi Lampung.
“Sebanyak 17 ribu petani yang sudah teregistrasi, harus segera kita berikan Kartu Petani Berjayanya, karena kartu tersebut merupakan identitas mereka. Manfaat lain Kartu Petani Berjaya untuk pembayaran-pembayaran para petani sehingga bisa digunakan, diingat dan dikenang para petani,” kata Gubernur.
Kartu Petani Berjaya nantinya juga dapat digunakan sebagai alat pembayaran, uang elektronik yang bisa dipakai di tol dan pelabuhan, juga sebagai identitas. Sebelum di-launching, kartu ini telah dicoba langsung di mal pelabuhan dan tempat pembayaran lainnya, dan sudah dinyatakan aman dan bisa digunakan.
Sementara itu, Ketua Tim Program Kartu Petani Berjaya Provinsi Lampung, M Yusuf S Barusman mengatakan
program ini menggunakan sistem teknologi. Apalagi saat ini petani Lampung sudah melek teknologi dan apabila ada petani yang usia lanjut, ada anaknya yang paham dengan teknologi informasi.
“Ke depan koordinasi dan komunikasi akan terus dioptimalkan karena akan banyak melibatkan stakeholder terkait,” ujar dia.
Para petani yang masuk Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang sudah didata dinas dan dikonfirmasikan kepada kementerian bisa mendapatkan fasilitas Program Kartu Petani Berjaya ini.
“Apabila ada petani yang tidak terdaftar di RDKK boleh masuk juga. Apabila tidak mendapatkan pupuk subsidi, ia mendapatkan pupuk dengan harga terjangkau. Kemudian juga dapat permodalan, pembinaan usaha tani sampai dengan pemasaran,” katanya. (E1)
Saya ingin ke depan KTNA menjadi organisasi yang terus membangkitkan sektor pertanian.