Menyoal Kebijakan Sosialisasi Wabah Covid-19 - https://lampungpost.id/
  • LAMPOST.CO
  • METROTV LAMPUNG
  • DESA MEMBANGUN
Kamis, Maret 4, 2021
  • Login
Berlangganan
  • HOME
  • KEBIASAAN BARU
    • VIDEO KEBIASAAN BARU
  • E-PAPER
  • KORAN DIGITAL
    • HEADLINE 1
    • EKONOMI
      • EKONOMI
      • BISNIS
    • JIRAN
      • LINTAS SUMBAGSEL
    • ADVETORIAL
    • KOTA
      • LAMPUNG
      • BANDAR LAMPUNG
    • PEMILUKADA 2020
      • LAMPUNG MEMILIH
      • RUMAH DEMOKRASI
    • BERITA UTAMA
      • NASIONAL
      • MANCANEGARA
    • RAGAM
    • HUMANIORA
    • OLAHRAGA
      • SEPAK BOLA
    • FEATURE
    • KARIKATUR
    • OASIS
    • SIAPA MENGAPA
    • WAT WAT GAWOH
    • HEADLINE
    • INSPIRASI
    • DI BALIK REPORTASE
    • LAMPUNG POST FILES
  • RUWA JURAI
    • PESAWARAN
    • PRINGSEWU
    • TANGGAMUS
    • LAMPUNG TENGAH
    • METRO
    • LAMPUNG SELATAN
    • LAMPUNG TIMUR
    • LAMPUNG UTARA
    • WAY KANAN
    • TULANGBAWANG
    • TULANGBAWANG BARAT
    • MESUJI
    • LAMPUNG BARAT
    • PESISIR BARAT
  • KOLOM
    • KOLOM PAKAR
    • OPINI
    • TAJUK
    • REFLEKSI
    • BURAS
    • NUANSA
    • SETITIK AIR
    • LARAS BAHASA
    • APRESIASI
  • WEEKEND
    • SOROT
    • KOMUNITAS
    • DESTINASI
    • LENTERA
    • #BEKREATIF
    • MUDA
    • CERITA ANAK
    • REPORTER CILIK
    • APRESIASI
    • LAMPUNG TUMBAI
    • CERPEN
    • SAJAK
    • RESENSI
    • KULINER
    • PENTAS
    • DESAIN
    • FASHION
    • KESEHATAN
  • FOTOGRAFI
    • FOTO UDARA
    • ESAI FOTO
    • FOTO LEPAS
  • INFOGRAFIK
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • KEBIASAAN BARU
    • VIDEO KEBIASAAN BARU
  • E-PAPER
  • KORAN DIGITAL
    • HEADLINE 1
    • EKONOMI
      • EKONOMI
      • BISNIS
    • JIRAN
      • LINTAS SUMBAGSEL
    • ADVETORIAL
    • KOTA
      • LAMPUNG
      • BANDAR LAMPUNG
    • PEMILUKADA 2020
      • LAMPUNG MEMILIH
      • RUMAH DEMOKRASI
    • BERITA UTAMA
      • NASIONAL
      • MANCANEGARA
    • RAGAM
    • HUMANIORA
    • OLAHRAGA
      • SEPAK BOLA
    • FEATURE
    • KARIKATUR
    • OASIS
    • SIAPA MENGAPA
    • WAT WAT GAWOH
    • HEADLINE
    • INSPIRASI
    • DI BALIK REPORTASE
    • LAMPUNG POST FILES
  • RUWA JURAI
    • PESAWARAN
    • PRINGSEWU
    • TANGGAMUS
    • LAMPUNG TENGAH
    • METRO
    • LAMPUNG SELATAN
    • LAMPUNG TIMUR
    • LAMPUNG UTARA
    • WAY KANAN
    • TULANGBAWANG
    • TULANGBAWANG BARAT
    • MESUJI
    • LAMPUNG BARAT
    • PESISIR BARAT
  • KOLOM
    • KOLOM PAKAR
    • OPINI
    • TAJUK
    • REFLEKSI
    • BURAS
    • NUANSA
    • SETITIK AIR
    • LARAS BAHASA
    • APRESIASI
  • WEEKEND
    • SOROT
    • KOMUNITAS
    • DESTINASI
    • LENTERA
    • #BEKREATIF
    • MUDA
    • CERITA ANAK
    • REPORTER CILIK
    • APRESIASI
    • LAMPUNG TUMBAI
    • CERPEN
    • SAJAK
    • RESENSI
    • KULINER
    • PENTAS
    • DESAIN
    • FASHION
    • KESEHATAN
  • FOTOGRAFI
    • FOTO UDARA
    • ESAI FOTO
    • FOTO LEPAS
  • INFOGRAFIK
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Headline

Menyoal Kebijakan Sosialisasi Wabah Covid-19

Dian Wahyu Kusuma by Dian Wahyu Kusuma
27 September 2020
in Headline, Kolom, Opini
PIXABAY

PIXABAY

Share on FacebookShare on Twitter

IGK Manila Gubernur Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem

PANDEMI covid-19 masih belum terbendung. Di Indonesia, sampai 23 September 2020, kasus positif telah melampaui angka 250 ribu. Pasien sembuh hampir 73% dan pasien yang meninggal di bawah 0,04%. Sementara itu, di seluruh dunia, kasus positif mencapai 31 juta lebih, dengan kasus sembuh lebih dari 735 dan yang meninggal kurang dari 0,04%.Jika dibandingkan dengan rata-rata kasus di seluruh dunia, jumlah kasus sembuh di RI masih lebih rendah dan kasus kematian masih lebih tinggi. Ini tentu saja menjadi indikasi betapa penanganan pandemi covid-19 di RI masih tertinggal, seberapa pun angkanya, dari banyak negara lain.

Indikasi ini masih belum berubah ketimbang data Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) yang dirilis Mei 2020. Dalam rentang pengukuran efektif tidak efektif, dalam skala 0-1, penanganan pandemi di Indonesia tidak mencapai rata-rata OECD, yakni di bawah 0,4. Rata-rata OECD lebih dari 0,6. Tiga negara dengan penanganan paling efektif ialah Korsel, Latvia, dan Australia.Pengukuran OECD didasarkan tiga indikator utama: tingkat kematian, tingkat reproduksi efektif (rata-rata penularan), dan tingkat pengurangan mobilitas yang didasarkan pengukuran mobilitas Google. Pengukuran dilakukan sepanjang Maret-Mei 2020.

BACA JUGA

Pasien Covid RS Wisma Atlet Penuh Lagi!

Jangan Mati Tertimbun Padi

Patuh

Apa arti angka-angka di atas bagi pemerintah dan rakyat Indonesia secara keseluruhan? Salah satunya ialah bahwa tingkat pengetahuan, kesadaran, dan oleh karena itu kedisiplinan diri kita sangat bermasalah. Padahal, satu-satunya cara manjur yang tersedia saat ini–dan itu yang dilakukan di seluruh dunia dan menjadi salah satu parameter pengukuran oleh lembaga, seperti WHO dan OECD–ialah patuh pada protokol kesehatan.

Sebagai penyelenggara negara, harus diakui sosialisasi yang dilakukan pemerintah dan segenap pihak yang peduli belum berhasil. Seiring dengan itu, apa yang dilakukan masyarakat sipil belum maksimal menjalankan fungsi pengawasan serta gerakan sosial.Sosialisasi pada dasarnya harus sampai pada kesadaran dan praktik sebagai ā€˜disiplin diri harga mati’. Pokok keberhasilan penerapan protokol kesehatan dan berbagai peraturan yang diberlakukan pemerintah terletak pada sejauh mana setiap diri warga negara mampu patuh dan menjalankannya. Jika terwujud disiplin diri dengan sendirinya kasus penularan, kesembuhan, dan kematian terkendali. Namun, jika disiplin diri rendah atau tidak ada, protokol dan peraturan seperti apa pun tak berguna.

Sementara itu, kunci dari disiplin diri haruslah keterdidikan. Namun, ini jangan dikacaukan dengan keterdidikan dalam arti telah bersekolah dalam strata tertentu. Secara substantif, keterdidikan terkait dengan keterinformasian dan kepahaman tentang ragam konsekuensi dari pilihan jika tidak mematuhi protokol kesahatan dan peraturan.Tak kalah pentingnya, keterdidikan juga harus mencakup kemampuan dalam bertindak berdasar pengetahuan yang didapat.

Secara metodis, kita sudah melihat variasi dan beragam tingkat ekstremitas yang dilakukan.Selain melalui media-media yang umum, dari pintu ke pintu, dan pendekatan komunal, ada sosialisasi yang ekstrem seperti menggunakan media peti mati, ancaman, hukuman fisik, kerja sosial, dan sebagainya. Asumsinya, semakin variatif dan ekstrem cara sosialisasi, akan semakin besar kemungkinan berhasil.Namun, dengan berpedoman kemajuan konsep-konsep pendidikan, sebagian besar dari konten, cara, dan proses sosialisasi itu pada dasarnya bisa dikatakan bersifat jalan pintas dan bertumpu pada prinsip reward and punishment, dan bersifat melodramatis.

Aspek manusiawi yang disasar atau dipicu ialah rasa takut, yang pada titik ekstrem berupa fear of death atau ketakutan akan kematian. Jika sekarang diriset secara baik, misalnya, kita akan mudah mendapatkan jawaban bahwa rasa takut yang timbul dari sosialisasi pandemi dikalahkan ketakutan lain, seperti faktor kebutuhan ekonomi. Secara psikologis, rasa takut yang ditimbulkan dengan cara ekstrem dan melodramatis tak bertahan lama ketika ia tak paralel dengan realitas. Itu hanya akan berdampak seperti dampak menonton film horor. Jika ditelusuri, sebabnya sederhana.

Pertama, masyarakat banyak tak tiba pada pengetahuan yang membangkitkan kesadaran. Konten pengetahuan tentang pandemi yang disosialisasikan selain bersifat superfisial, juga tak berdialektika, dengan pengetahuan awal dan latar belakang sosiokultural masyarakat yang disasar. Alhasil, konten-konten sosialisasi menjadi serupa peng umuman.Kedua, seiring dengan kualitas pengetahuan, konsekuensikonsekuensi jika melanggar protokol kesehatan dan peraturan terkait dengan pandemi tak berpengaruh kuat untuk mengubah cara pandang dan sikap secara permanen.

Ketiga, konten, cara, dan proses sosialisasi tidak sampai pada tahap memberdayakan masyarakat banyak supaya mampu bertindak berdasar pengetahuan dan sikap yang sesuai.Di sini berlaku konsep bahwa sosialisasi itu haruslah berupa capacity building— pemberdayaan masyarakat dengan memfasilitasi pengembangan kapasitas mereka sehingga bisa berinisiatif, konsisten dalam berbuat, dan saling menginspirasi.

Sosialisasi massalSebagai penutup, ada satu contoh menarik dari sosialisasi massal yang konon dilakukan Presiden Uganda yang kontroversial, Yoweri Museveni. Teks pidato yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan mudah ditemukan di dunia maya itu menunjukkan kegusaran sang presiden. Namun, dikemas sedemikian rupa sehingga mengusik akal sehat, kesadaran, dan sekaligus memberikan pengetahuan praktis yang langsung bisa digunakan rakyatnya. Dia memulainya dengan aspek kultural-keagamaan, tetapi setengah bercanda dan menggoda akal sehat.

ā€œTuhan memiliki banyak pekerjaan. Dia memiliki seluruh dunia untuk dijaga. Dia tidak bisa hanya berada di Uganda mengurusi orang-orang idiot…ā€.

Ketimbang berpidato dengan berbagai tetek bengek legal-formal yang kerontang, secara kontekstual, dalam bahasa yang umum, dan menohok dia menyatakan, ā€œDalam situasi perang, tidak ada yang meminta siapa pun untuk tetap di dalam rumah. Anda tetap di dalam ruangan sebagai pilihan terbaik, tanpa ada yang meminta. Bahkan, jika Anda memiliki ruang bawah tanah, Anda bersembunyi di sana selama peperangan berlangsung. Selama perang, Anda tidak menuntut kebebasan Anda. Anda rela menukarkan kebebasan Anda demi bertahan hidup. ā€Sebagai pengetahuan yang langsung bisa dipraktikkan, setelah mempersuasi massa dengan rangkaian kalimat yang membawa para pendengarnya merasakan getir konflik di Uganda, sang presiden mengatakan, ā€œSyukurlah, pasukan (covid-19) ini masih memiliki kelemahan dan bisa dikalahkan. Hanya dibutuhkan tindakan, disiplin, dan kesabaran kita. Covid-19 tidak dapat bertahan jika ada jarak sosial dan fi sik. Tentara itu hanya tumbuh subur dan kuat jika Anda menemuinya. Tentara musuh kita itu senang jika dihadapi secara fisik. (MI)

Dian Wahyu Kusuma

Dian Wahyu Kusuma

Next Post

Pejuang Medis Bisa Tampil ModisĀ 

Hari Kontrasepsi Sedunia 2020 Perlu Perubahan Pola Pikir

PIXABAY

Sejarah Ajarkan Berpikir Kritis

Enam Finalis Byarr Bersaing ke Tingkat Nasional

Enam Finalis Byarr Bersaing ke Tingkat Nasional

5 Pjs Bupati Diminta Mampu Kendalikan Covid-19

5 Pjs Bupati Diminta Mampu Kendalikan Covid-19

Please login to join discussion

Pembayaran Menggunakan QRIS

TOP NEWS

Demokrat Lampung Tunggu Perkembangan Sidang Suap Proyek Lamteng

Ada Varian Baru Covid-19, Masyarakat Diminta Tidak Panik

Petani Jual Jagung Lebih Murah Saat Musim Hujan

Balai Kota Berbalut Warna Merah Muda

Sinergi Vaksinasi-Prokes Atasi Covid-19

Pemprov Susun Penghematan Anggaran

Real Madrid Pantas Dapat Lebih dari Satu Poin

Produksi Padi Ditarget Meningkat 330 Ribu TonĀ 

Palembang Vaksinasi Petugas Pelayanan Publik

Pengiriman Satwa Dilindungi ke Jakarta Digagalkan

POPULAR POST

  • E-Paper Lampung Post, Edisi Jumat, 26 Februari 2021

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • E-Paper Lampung Post, Edisi Kamis, 25 Februari 2021

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • E-Paper Lampung Post, Edisi Weekend, 28 Februari 2021

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • E-Paper Lampung Post, Edisi Sabtu, 27 Februari 2021

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • E-Paper Lampung Post, Edisi Senin, 1 Maret 2021

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Facebook Twitter Youtube RSS

Tentang Kami

 

LampungpostID adalah laman berita resmi Harian Umum Lampung Post. Laman ini berada dalam naungan PT Masa Kini Mandiri, penerbit Koran Lampung Post yang menyajikan informasi berkualitas untuk melengkapi kehadiran koran edisi cetak di masyarakat.

Alamat Kami

Jalan Soekarno Hatta No. 108 Rajabasa, Bandar Lampung, Lampung – Indonesia

Phone : (0721) 783-693
Fax : (0721) 783-578
Email : redaksi@lampungpost.co.id

Redaksi
Tentang Kami

Iklan & Sirkulasi

Dat Suranta Ginting : 0818-0684-8900
Indra Sutaryoto : 0813-7976-8307
Oki Haray : 0812-7200-461

Perwakilan Jakarta

Ilham P Wibowo : 081293251116

LampungpostID Ā© 2019

No Result
View All Result
  • Masuk
    • LOGIN
    • Kelola Akun
    • Keranjang Saya
  • Berlangganan
    • Digital Platinum
    • Digital Premium
    • Digital Basic
    • Daftar Bebas Akses
    • Promo
  • Kebiasaan Baru
    • Video Kebiasaan Baru
  • Bebas Akses
    • Lifestyle
    • Mancanegara
    • Nasional
    • Populer
  • E–Paper
  • Koran Digital
    • Headline 1
    • Headline
    • Ekonomi
      • Ekbis
    • Kota
      • Bandar Lampung
      • Lampung
    • Berita Utama
    • Jiran
      • Lintas Sumbagsel
    • Politik
      • Rumah Demokrasi
    • Ragam
    • Humaniora
      • Humaniora
      • Gemas
    • Olahraga
      • Sepak Bola
    • Oasis
    • Wat-Wat Gawoh
    • Siapa Mengapa
    • Karikatur
    • MELAWAN LUPA
    • Di Balik Reportase
    • Feature
    • Inspirasi
  • Ruwa Jurai
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
    • Way Kanan
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Metro
    • Lampung Timur
  • Kolom
    • Tajuk
    • Kolom Pakar
    • Opini
    • Refleksi
    • Buras
    • Apresiasi
    • Laras Bahasa
    • Nuansa
    • Setitik Air
  • Weekend
    • Sorot
    • Komunitas
    • #BeKreatif
    • Lentera
    • Muda
    • Pentas
    • Reporter Cilik
    • Lampung Tumbai
    • Resensi
    • Cerita Anak
    • Cerpen
    • Desain
    • Destinasi
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kuliner
  • Fotografi
    • Esai Foto
    • Foto Lepas
    • Foto Udara
  • Infografik
  • Indeks
  • Konfirmasi Pembayaran

LampungpostID Ā© 2019

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In