ASRUL SEPTIAN MALIK
APARAT kepolisian terus berusaha mengimbau warga agar tidak berkumpul untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 sesuai dengan maklumat Kapolri. Kapolsek Tanjungkarang Barat, Kompol Hari Budiyanto mengatakan dalam patroli yang dilakukan pada Sabtu (28/3) malam, pihaknya membubarkan kerumunan warga yang ditemukan nongkrong di kafe, warung internet, dan rental PlayStation di wilayah hukum Polsek Tanjungkarang Barat.
“Iya puluhan personel terpaksa membubarkan kerumunan orang agar segera pulang ke rumah masing-masing. Pengunjung kafe pun satu per satu bergegas meninggalkan tempat itu,” kata dia kepada Lampung Post, Minggu (29/3).
Meski diimbau untuk tidak mengundang orang untuk berkumpul, pengelola kafe tetap diperbolehkan menjalankan usahanya namun dengan cara tidak melayani konsumen makan atau minum di tempat. Pengelola Principle Cafe di Pahoman, Razib mengatakan sejak makin mewabahnya virus corona pihaknya sudah memberlakukan take away kepada setiap pelanggan. “Ya sudah beberapa hari ini kami hanya menerima pesanan. Jadi kami enggak melayani makan di sini, konsumen bawa pulang pesanan,” ujar dia.
Bahkan, untuk mempertegas hal itu, pengelola sengaja menempel selebaran pengumuman di areal parkir. “Konsumen kami biasa pesan terus pulang, kebanyakan lewat ojek online,” katanya.
“Iya puluhan personel terpaksa membubarkan kerumunan orang agar segera pulang ke rumah masing-masing.”
Sementara itu, meskipun terjadi peningkatan jumlah pasien positif Covid-19 atau corona di Bandar Lampung, warga tetap saja berduyun-duyun mengunjungi Pantai Kunyit di daerah Gunung Kunyit, Telukbetung.
Seorang warga menceritakan bahwa sejak Minggu (29/3) pagi, warga berdatangan ke Pantai Kunyit. Warga tidak mengindahkan arahan pemerintah mengenai aturan physical distancing. “Pantai ini memang jadi langganan masyarakat sekitar untuk rekreasi. Paling ramai kalau weekend seperti sekarang, warga berbondong-bondong datang untuk berenang atau sekadar bersantai,” ujar Anwar (26), seorang warga, Minggu (29/3).
Menurutnya, memang banyak warga yang melakukan aktivitas di pantai di sini karena percaya bahwa berendam di laut akan memberikan efek kesegaran serta kebugaran di tubuh.
“Banyak yang percaya kalau berendam di laut ini sehat. Apalagi di sini pantai umum tidak ada tarikan biaya resmi, mungkin hanya parkir. Tapi seharusnya disetop dulu kalau keadaannya begini,” ujarnya.
Ia pun berharap pemerintah memberlakukan peringatan kepada semua warga yang ada di Pantai Kunyit tersebut. “Semoga saja pemerintah mau menertibkan tempat ini agar lebih kondusif dari wabah seperti ini,” katanya.
Jaga Kesehatan
Di sisi lain, anggota Polri diminta menjaga kesehatan. Pasalnya mereka merupakan garda terdepan dalam menyampaikan maklumat Kapolri terkait pencegahan wabah corona. Dalam menyampaikan maklumat Kapolri aparat kepolisian sangat rentan terpapar virus corona, mereka mendatangi langsung tempat keramaian yang menjadi fokus penyampaian isi maklumat tersebut.
Kapolsek Tanjungkarang Barat, Kompol Hari Budiyanto mengatakan jika anggota sakit siapa yang akan menyampaikan pesan waspada corona kepada masyarakat. “Kalau kita sakit, siapa lagi yang akan menyampaikan pesan waspada corona kepada masyarakat, untuk itu kita semua perlu menjaga kesehatan,” kata dia saat memimpin apel patroli di Mapolsek Tanjungkarang Barat, Sabtu (28/3).
Kapolsek menambahkan, saat bertugas anggota diwajibkan mengenakan masker dan hand sanitizer. Selain itu, ujar Kapolsek, anggota diminta memperhatikan kebersihan diri seperti seragam yang digunakan usai bertugas sebaiknya segera disterilisasi. “Jaga kondisi tubuh dan penuhi asupan gizi. Jangan sampai kami sebagai pelayan masyarakat, justru ikut tertular virus. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan dapat menaati maklumat demi memutuskan rantai penyebaran virus corona,” ujarnya. (CR2/K2)
asrul@lampungpost.co.id