ARMANSYAH
RIBUAN hektare tanaman padi di Kecamatan Palas, Lampung Selatan, kembali terendam banjir akibat hujan yang turun dalam beberapa hari terakhir. Akibatnya, ratusan hektare tanaman padi yang baru berusia sekitar 7—30 hari setelah tanam (HST) rusak atau puso.
Plt Kepala UPTD Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian Kecamatan Palas Tarmijan mengatakan berdasarkan laporan para penyuluh dan kelompok tani luasan tanaman padi yang kembali terendam mencapai 1.015 hektare. Tanaman yang terendam banjir rata-rata berusia 7—35 HST.
“Kalau berdasarkan laporan yang saya terima ada 1.015 hektare tanaman padi yang terendam banjir. Banjir ini karena hujan yang mengguyur sejak beberapa hari terakhir,” kata dia, Senin (15/2).
Menurut dia, tanaman padi yang terdampak banjir terdapat di sembilan desa, yakni Desa Mekarmulya seluas 150 ha, Palasjaya (85), dan Baliagung (395). Kemudian di Pulautengah ada 50 ha, Bandanhurip (35), Pulaujaya (200), Bumiasih (35), Bumidaya (15), dan Bumirestu (50).
“Sejauh ini belum bisa memastikan apakah tanaman yang terendam itu rusak atau puso. Soalnya, laporan petani ada sebagian yang masih terendam banjir. Data ini saja baru saya terima dari penyuluh dan petani,” katanya.
Dia mengatakan pada banjir pertama pihaknya telah mengusulkan ke Dinas Tanaman Pangan Hortikultura, dan Perkebunan (TPH-Bun) Lamsel untuk memberikan bantuan benih bagi lahan yang terendam banjir. “Kami sudah melaporkan ke Dinas TPH-Bun Lamsel. Usulan petani untuk mendapatkan bantuan benih juga sudah kami sampaikan ke kabupaten karena ada tanaman padi yang terancam rusak,” ujarnya.
Normalisasi Irigasi
Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan UPT Penguji Konstruksi dan Bangunan Kecamatan Palas untuk mengusulkan perbaikan pintu air dan normalisasi jaringan irigasi di beberapa wilayah areal persawahan.
“Kami juga sudah mengusulkan perbaikan pintu air dan normalisasi. Soalnya di beberapa wilayah, seperti Desa Bandanhurip dan Baliagung, ada pintu pengairan yang rusak dan menjadi pemicu banjir,” ujarnya.
Sementara itu, Gapoktan Bali Jaya Desa Baliagung, Dewa Aji Tastrawan mengatakan lahan yang terendam banjir kali ini lebih luas. Saat ini tanaman padi yang terendam mencapai 395 ha dengan umur tanaman berkisar 7—30 HST.
“Dampak banjir kali ini cukup luas. Bahkan, ada yang sudah rusak atau puso. Banjir pertama hanya merendam 250 ha dan banjir kedua ini merendam 395 ha,” ujarnya.
Dia mengaku hingga saat ini tanaman padi yang mulai mengalami kerusakan seluas 150 ha, terdiri dari rusak ringan 25 ha, sedang 20, dan berat 105. Sedangkan, tanaman padi yang sudah pasti rusak atau puso mencapai 235 ha.
“Akibat, tanaman padinya puso, petani terpaksa tanam ulang. Tanaman rusak ini karena sudah dua kali terendam banjir,” katanya. (D1)
armansyah@lampungpost.id