UMAR ROBBANI
UPAYA memperindah Kota Bandar Lampung merupakan misi dari Wali Kota Eva Dwiana sejak awal menjabat. Hal tersebut nampak dari sejumlah program yang dicanangkan dan diterapkan hingga tingkat kelurahan.
Salah satu program wajib yang mesti dilakukan adalah kegiatan Jumat bersih. Seperti namanya, warga diinisiasi kelurahan melakukan bersih-bersih lingkungan setiap hari Jumat.
Salah satu kelurahan yang berkomitmen melakukan kegiatan itu adalah Kelurahan Kedamaian, Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung.
Lurah setempat, Bunyamin menjelaskan, kegiatan bersih-bersih yang dilakukan selalu berpindah-pindah setiap minggunya. “Hal tersebut menyesuaikan kondisi lingkungan yang kotor,” kata dia kepada Lampung Post, Jumat (3/6).
Kegiatan tersebut, lanjut dia, sebagai komitmen warga untuk menjaga keindahan kota Bandar Lampung sesuai arahan Wali Kota.
“Kita ajak warga sekitar untuk membangun kesadaran bersama tentang kebersihan lingkungan,” ujar dia.
Tidak hanya itu, kegiatan bersih-bersih juga menyasar ke sungai yang melintas di kelurahan tersebut, yakni Way Awi. Kegiatan itu juga menjadi salah satu program unggulan dari pemerintah untuk mengatasi banjir.
“Kami juga gerebek sungai, Alhamdulillah warga antusias ikut membantu,” katanya.
Iwan, warga setempat mengaku antusias atas program tersebut. Menurutnya, selain lingkungan menjadi bersih, kegiatan itu juga menciptakan lingkungan yang sehat.
“Jika masyarakat masyarakat tinggal di lingkungan yang sehat, maka kondisi tubuh juga akan menjadi sehat,” ujarnya.
Terlebih pada musim pancaroba dengan perubahan cuaca yang tak menentu.
“Kami sebagai warga antusias juga, karena ini bukan untuk pemerintah saja, tapi dampaknya juga dirasakan masyarakat,” kata dia.
Jaga Lingkungan
Sebelumnya diberitakan Lampung Post, Kelurahan Rawa Laut, Enggal, Bandar Lampung menggelar kegiatan bersih-bersih lingkungan setiap hari Jumat. Kegiatan itu dilakukan sebagai upaya untuk mencegah munculnya endemi Demam Berdarah Dengue (DBD).
Lurah setempat, Ahmad Nofal menyampaikan, DBD muncul karena lingkungan yang kotor. Nyamuk Aedes Aegypti bisa berkembang biak dalam air yang tertampung di barang-barang bekas.
“Jika masyarakat masyarakat tinggal di lingkungan yang sehat,”
Dalam kegiatan rutin itu, pihaknya bersama warga membersihkan mulai dari tempat-tempat sampah dan saluran air. Kemudian menyingkirkan barang bekas yang dapat menampung air.
Selain bersih-bersih, kegiatan itu juga sebagai ajang mempererat tali silaturahmi antar warga. Terlebih dalam hari-hari biasa warga sibuk dengan aktivitas masing-masing.
Robbani, warga setempat, mengungkapkan, kegiatan tersebut sangat bermanfaat. Menurutnya, tahun ini belum ada warga yang terkena DBD.
Menurutnya, penting menjaga lingkungan agar tetap bersih. Dengan menjaga lingkungan, secara tidak langsung juga menjaga kesehatan diri masing-masing. (D2)