RAEZA HANDANNY AGUSTIRA
KAMPUNG Tanjung Pandan, Kecamatan Bangunrejo, Lampung Tengah, menyerap anggaran senilai Rp 435 juta melalui Dana Desa untuk pengadaan Ambulans Gratis, membangun Lapen, lalu memasang paving blok hingga onderlagh.
Kepala Kampung Tanjung Pandan, Purnomo mengatakan bahwa ada beberapa pertimbangan dalam melakukan pengadaan mobil Ambulans diantaranya untuk memangkas jarak tempuh perjalanan. “Salah satunya jarak kampung setempat dengan pusat kesehatan masyarakat cukup jauh. Selain itu, infrastruktur jalan baik kabupaten atau provinsi, kondisinya memprihatinkan,” ujar dia kepada Lampung Post, Rabu (26/1).
Menurut dia, dalam kondisi darurat, mobil Ambulans ini sangat berguna bagi masyarakat.
“Yang jelas, jauh dari puskesmas atau rumah sakit. Jarak tempuh dari kampung kami ke puskesmas sejauh 13 kilometer, rumah sakit terdekat berjarak 25 kilometer. Sebelum ada ambulan memakai mobil pribadi saya,” kata Purnomo.
“Salah satunya jarak kampung setempat dengan pusat kesehatan masyarakat cukup jauh.”
Dia menjelaskan, peningkatan jalan juga dilakukan melalui Dana Desa 2022, pemerintah kampung setempat membangun jalan lapen sepanjang 340 meter di dusun dua dan juga onderlagh sepanjang 250 meter sekaligus peningkatan badan jalan di dusun tiga.
“Jalan kampung yang ada disini cukup memprihatinkan, kalau hujan becek, di lokasi padat penduduk kami bangun lapen supaya dapat mempermudah akses masyarakat, untuk di dusun tiga kami bangun onderlagh, dari yang sebelumnya tanah merah,” ujarnya.
330 Meter
Tak hanya itu, jalan paving blok sepanjang 330 meter dengan lebar 2,30 meter juga sudah dibangun, di dusun 1 b kampung setempat. “Kami juga anggarkan untuk pemasangan paving blok, untuk lebar jalannya tidak bisa di lapen dan belum di onderlagh, maka dari itu kami pasang paving,” katanya.
Sementara itu, lantaran terbentur aturan, pihaknya tidak bisa menentukan prioritas untuk pembangunan fisik di tahun 2022.
“Di tahun 2022 ini sudah ada Perpres 104 aturan yang mengikat Bantuan Langsung Tunai minimal dianggarkan 40 persen dari dana desa, mungkin melalui program ketahanan pangan kami alihkan ke jalan usaha tani, lumbung dan delapan persen untuk alokasi toga berjaya,” ujar dia. (D2)