PEMERINTAH Kabupaten Pesawaran optimistis budi daya ikan koi akan menjadi salah satu penunjang perekonomian baru di Bumi Andan Jejama. Hal itu disampaikan Dendi Ramadhona saat melakukan panen perdana ikan koi di Balai Benih Ikan (BBI) Desa Way Kepayang, Kecamatan Kedondong.
“Hari ini saya bersama Koi Lampung Club (KLC) untuk pertama kalinya melakukan panen ikan koi. Meskipun ini masih tahap uji coba budi daya, saya optimistis Kabupaten Pesawaran bisa menjadi daerah budi daya ikan koi dan tentunya ini bisa menjadi perekonomian baru,” ujarnya, Selasa (26/7).
Dia mengatakan dari hasil panen perdana ini kualitas ikan koi yang dihasilkan tidak kalah dengan ikan koi dari luar negeri ataupun daerah lainnya berdasarkan ukuran dan motif warnanya. “Karena memiliki potensi yang sangat baik, tentunya untuk ke depan kami juga akan kembangkan di Kecamatan Way Ratai. Namun, memang ada kendala ketersediaan fasilitas mengingat beberapa tahun terakhir kita cukup terdampak Covid-19,” kata dia.
Perwakilan KLC, Baikuni, mengatakan jika panen ikan koi yang dilakukan baru pertama kali di Provinsi Lampung. “Ini merupakan yang pertama kali kami berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Pesawaran. Selain itu, dari segi penunjang lainnya, kebetulan memang kondisi air pegunungan di Kabupaten Pesawaran sangat cocok untuk budi daya ikan koi. Itulah kenapa di sini cocok, dalam enam bulan bisa tumbuh luar biasa, tanpa memengaruhi skin kulitnya,” ujar dia.
Dia berharap kolaborasi bersama Pemkab Pesawaran dapat terus berlanjut sehingga budi daya ikan koi bisa tumbuh menjadi ekonomi yang baru. “Ke depannya nanti kami memberikan edukasi kepada masyarakat sehingga koi bisa jadi salah satu budi daya ikan andalan di Pesawaran. Apalagi kami juga pertama kali akan mengadakan event bagi para pencinta koi di Provinsi Lampung, yang bertepatan dengan HUT ke-15 Kabupaten Pesawaran,” kata dia. (CK1/D2)