DJONI HARTAWAN JAYA
CUACA ekstrem menghantam empat wilayah di Provinsi Lampung, Senin (8/2) sore. Akibat disapu puting beliung, sejumlah pohon tumbang, puluhan rumah dan pondokan porak poranda, satu mobil rusak, dan beberapa orang luka-luka.
Di Kabupaten Lampung Timur, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Mujianto mengatakan puting beliung dibarengi dengan turunnya hujan deras. Di Kecamatan Pasirsakti, angin kencang itu menyapu rumah warga di Dusun IV, Desa Mekarsari, dan Dusun V serta VIII, Desa Pasirsakti. Tercatat 55 rumah di kedua desa tersebut mengalami kerusakan ringan hingga berat.
Sementara di Dusun I, Desa Muarajajaya, Kecamatan Sukadana, tercatat lima rumah mengalami kerusakan, masing-masing tiga rumah rusak berat karena tertimpa pohon tumbang dan dua lainnya rusak ringan. “Korban yang mengalami luka berat satu orang atas nama Sri Wijayati dan luka ringan dua orang yakni Inati dan Marsiah,” kata dia, kemarin.
Hingga Senin malam, sejumlah personel BPBD Lamtim beserta petugas dari unsur Kecamatan Pasirsakti dan Sukadana masih berada di lokasi bencana untuk melakukan pendataan.
“Hingga malam ini kami bersama BPBD dan unsur terkait lainnya masih berada di lapangan melakukan pendataan. Kemudian untuk warga yang mengalami luka-luka sudah dievakuasi ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis,” kata Camat Pasirsakti Sibran Musli.
Di Way Kanan, sedikitnya ada enam kampung di Kecamatan Baradatu yang terdampak puting beliung. Kelurahan Tamanasri yang paling parah. Akibat kejadian itu, beberapa pohon tumbang dan atap rumah melayang.
“Enam kampung yang terdampak yakni Bhaktinegara, Tiyuh Balakpasar, Tamanasri, Gedungrejo, Merapi, dan Tiyuh Balak. Terparah di Kelurahan Tamanasri,” ujar Camat Baradatu Desta Budi.
Lurah Tamanasri Insani mengungkapkan di wilayahnya empat rumah rusak ringan dan satu lainnya rusak berat. “Sementara baru itu saja yang baru terdata untuk pohon tumbang juga ada beberapa. Apabila telah didata semua, nanti akan disampaikan lagi,” kata Insani.
Ombak Besar
Sementara itu, di Pantai Klara, Kecamatan Telukpandan, Kabupaten Pesawaran, hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan beberapa pohon tumbang dan menghancurkan pondokan.
“Kejadian sekitar pukul 17.00. Laut sekitar Ketapang cuacanya sangat buruk, banyak pohon yang tumbang. Tadi juga sempat ada puting beliung di sini, bahkan ombak yang cukup besar,” kata salah satu pengunjung, Rina Hesti.
Akibat kejadian itu pula, akses jalan sempat tertutup oleh beberapa pohon yang tumbang ke sisi jalan utama. Namun, warga dan pengguna jalan dibantu personel Marinir segera memindahkan pohon agar lalu lintas kembali lancar.
“Akses jalan tadi sempat lumpuh, tapi alhamdulillah sudah teratasi. Gerak cepat rekan-rekan anggota Marinir dibantu masyarakat untuk menyingkirkan pohon yang tumbang,” ujarnya.
Camat Telukpandan Zulkifli mengatakan untuk sementara belum ada laporan dari desa-desa sekitar tentang rumah yang rusak akibat angin kencang. “Alhamdulillah tidak ada, tadi saya sudah mencoba hubungi kades-kades dan tidak ada laporan rumah warga yang terkena musibah,” kata dia.
Di Bandar Lampung sebuah pohon di Jalan Pagaralam, Segalamider, Tanjungkarang Barat, tumbang dan menimpa mobil Daihatsu Calya warna putih B-2758-TZH. Kendaraan itu penyok di bagian atas, kap depan, dan spion patah. Beruntung pengendara satu penumpang tidak mengalami luka-luka. “Saya jalan pelan, mau ke arah Kemiling sama kawan, tiba-tiba jatuh saja pohon itu,” kata pengendara mobil, Renaldo (23).
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat untuk terus waspada karena hujan lebat dan angin kencang masih menjadi ancaman yang bisa terjadi kapan saja.
Untuk diketahui, BMKG memprediksi pada Februari menjadi puncak musim hujan pada 2021. (TRA/MTVL/CK1/RUL/TRI/D3) djoni@lampungpost.co.id