BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan kepada masyarakat Lampung untuk senantiasa berhati-hati saat melakukan aktivitasnya. Apalagi saat ini Lampung masih dalam kondisi cuaca buruk yang berpotensi terjadinya bencana alam.
Cuaca ekstrem tersebut sangat berpotensi menimbulkan bencana banjir, banjir bandang, tanah longsor, hujan lebat disertai kilat/petir dan gelombang tinggi yang membahayakan pelayaran dan penerbangan.
Kasi Data dan Informasi BMKG Kelas I Radin Inten II Lampung, Rudi Harianto mengatakan Provinsi Lampung menjadi salah satu daerah yang rawan bencana hidrometeorologi. Bencana hidrometeorologi adalah sebuah fenomena alam yang terjadi berkaitan dengan lapisan atmosfer, hidrologi, dan oseanografi yang berpotensi membahayakan, merusak, dan menyebabkan hilangnya nyawa penduduk. Bencana hidrometeorologi ini adalah bencana yang termasuk banjir, tanah longsor, angin puting beliung, badai es atau di indonesia sering terjadi hujan es, bencana kekeringan, hujan yang sangat lebat dan lain–lain.
“Hampir semua wilayah kabupaten/kota di Provinsi Lampung rawan bencana hidrometeorologi. Tetapi bila melihat topografi wilayah yang signifikan, yaitu wilayah Tanggamus, Lampung Barat, dan Pesisir Barat,” kata dia, kemarin.
BMKG Lampung memprediksi puncak musim hujan belum akan berakhir hingga Februari mendatang. “Kami prakirakan puncak musim hujan terjadi pada Januari hingga Februari 2021,” ujar dia.
Rudi menambahkan saat ini kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam beberapa hari ke depan dapat berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia. Mulai 18 hingga 24 Januari 2021, potensi cuaca ekstrem diprediksi di berbagai wilayah di Indonesia termasuk Provinsi Lampung. (TRI/MI/K1)