PUTRI PURNAMASARI
PEMBANGUNAN Pasar SMEP yang dijadwalkan rampung akhir tahun 2020 sesuai kontrak pekerjaan, diprediksi kembali molor dari rencana Dinas PU Kota Bandar Lampung yang akan menyerahkan aset tersebut kepada Dinas Perdagangan pada pertengahan tahun 2021 ini.
Hal itu dipicu masih banyaknya pengerjaan yang belum diselesaikan oleh PT Asmi Hidayat, selaku rekanan pemenang tender pembangunan pasar senilai Rp20 miliar pada tahap kedua tersebut. Proses pembangunan pasar yang digadang-gadang menjadi pasar tradisional berkelas modern itu, hingga pertengahan Januari justru masih jauh dari harapan.
Berdasarkan pantauan Lampung Post, realisasi pembangunan diperkirakan baru mencapai 70 hingga 80 persen pada Rabu (20/1). Hal ini sangat jauh berbeda dengan klaim Kadis PU Bandar Lampung Iwan Gunawan yang mengatakan proyek pasar SMEP telah rampung 100 persen dan saat ini memasuki tahap perawatan.
Pada lantai dasar, dibagian pojok kiri masih terdapat beberapa besi penyangga. Bahkan ada tiga banjar lapak pedagang yang masih berbentuk bata putih yang belum diplester dan dikeramik. Kemudian enam toilet yang berada di bagian belakang lantai dasar belum dipasang wc atau kakus, serta atap yang masih belum diplafon.
Sedangkan untuk anak tangga dari lantai dasar menuju lantai dua masih berupa semen kasar, sebagian tembok pada bagian pertengahan tangga terdapat jamur hasil rembesan air. Beranjak ke lantai dua Pasar SMEP, bentuk bangunan secara keseluruhan sudah hampir selesai dan bisa digunakan, hanya saja terdapat satu banjar lapak pedagang yang belum memiliki pembatas pada masing-masing lapak.
Selanjutnya di lantai ketiga, pada bagian lantai masih berupa semen kasar yang belum dikeramik. Bahkan sebagian besar ruko belum diplester menggunakan semen. Ruko-ruko tersebut, bagian temboknya masih berbentuk bata berwarna putih dan belum memiliki pintu atau rolling door. Kemudian di lantai empat atau dak yang merupakan area parkir kendaraan, banyak ditemukan tumpukan material, berupa pasir, kayu dan batu split.
Pengawas Konstruksi PT Asmi Hidayat, Muhammad Zen mengatakan, bahwa kontrak pengerjaan Pasar SMEP telah usai pada Desember 2020. “Karena itu, kami meminta adendum kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) selama 50 hari kerja,” ujar dia kepada Lampung Post, kemarin.
Dia menargetkan, akan menyelesaikan pengerjaan pasar tersebut dalam waktu 50 hari kerja pada masa adendum. “Makanya kalau sudah ada adendum, Insya Allah kita percepat supaya selesai. Pokoknya target kita kisaran 50 hari kerja perpanjangan itu,” kata dia.
Pesimistis Rampung
Secara terpisah, salah satu pekerja yang enggan disebutkan namanya mengaku pesimistis proyek tersebut dapat rampung pada Juni 2021.
“Belum (rampung). Kalau pekerjanya banyak, baru kemungkinan selesai pada pertengahan tahun ini,” ujar pria paruh baya itu.
“kami meminta adendum kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) selama 50 hari kerja,”
Sementara itu Walikota Bandar Lampung, Herman HN, saat ditanya pengawasan yang dilakukan Pemkot dirinya tidak memberikan komentar yang jelas atas mandeknya honor pekerja proyek gedung Pasar SMEP.
“Iya belum, belum. Nanti kami akan koordinasikan dengan pihak Dinas Perdagangan,” kata dia usai menghadiri acara pemberian petikan SK CPNS 2019.
Sebelumnya diberitakan Lampung Post, Kepala tukang proyek gedung Pasar SMEP Bandar Lampung, Muhammad Zen, mengatakan gaji tukang serta pengadaan material dibayarkan bukan dari dana pencairan melainkan menggunakan dana talangan. “Dari Pemkot Bandar Lampung belum ada pencairan juga, bahasanya kami mau ngutang sebanyak itu juga belum bisa menyelesaikan administrasi bayar tukang dan material,” kata dia saat dihubungi, Selasa (19/1) sore.
Zen mengatakan proyek gedung Pasar SMEP akan dilanjutkan pekan depan meski belum ada dana pencairan dari Pemerintah Kota Bandar Lampung. Proyek pasar SMEP sendiri menurut Zen, dikerjakan oleh 50 tukang yang terdiri dari 20 mengerjakan gedung dan 30 lainnya mengerjakan area parkir.
“Nanti kami upayakan bagaimana pun caranya bisa minjam atau talangin dari mana saja yang penting bisa jalan lagi. Insyaallah Minggu depan mulai kerja,” ujar dia. (DET/K1)
putri@lampungpost.co.id