Petugas Vaksin Proaktif Temui Warga
PETUGAS vaksin diminta proaktif menemui warga dalam vaksinasi massal yang dicanangkan pemerintah. Vaksinasi Covid-19 juga dilakukan berdasarkan klaster atau kelompok agar penyuntikan vaksin lebih cepat.
Juru bicara Vaksin Covid-19 Siti Nadia Tarmizi mengatakan rencananya petugas vaksinasi atau vaksinator mendatangi masyarakat untuk memberi vaksin. “Orang dikumpulkan di daerah, ini petugas yang ke sana,” ujarnya, Sabtu (13/2).
Ia menerangkan selama ini vaksinasi dilakukan di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes). Diharapkan, perluasan tempat vaksinasi ini mempermudah masyarakat memperoleh vaksin.
“Tadi (sebelumnya) kan hanya dilakukan di fasyankes di RS (rumah sakit) dan klinik. Tapi nanti bisa juga berbasis institusi. Misal pemberi pelayanan publik, kan ada di TNI, Polri, bisa juga nanti itu pedagang pasar ya di pasarnya (bekerja sama dengan pengelola pasar),” kata Siti.
Lebih lanjut, Siti menjelaskan masyarakat di tujuh provinsi yang memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro akan menjadi prioritas vaksinasi Covid-19.
Ketujuh provinsi itu yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, dan Bali.
Meski demikian, Nadia menekankan vaksinasi untuk masyarakat umum akan dilakukan dengan pendekatan klaster. Artinya, vaksinasi tidak akan diberikan secara menyeluruh kepada masyarakat di sebuah provinsi.
“Pemberian vaksinasi tidak akan menyeluruh di sebuah provinsi, tetapi bisa sifatnya klaster atau pengelompokan,” kata Nadia.
Secara perinci, ia menjelaskan vaksinasi secara klaster yakni pemerintah berupaya menyelesaikan vaksinasi secara populasi. Hal ini dinilainya lebih efektif dari pada memberikan dosis vaksin kepada masyarakat, tetapi tidak mencapai target yang diharapkan.
“Jadi belum tentu setiap kabupaten/kota di satu provinsi akan jadi fokus pelaksanaan Covid-19. Sebab itu, di satu provinsi akan dilihat kabupaten/kota mana yang paling berisiko tinggi penularan Covid-19.
Sementara itu, kasus Covid-19 di Lampung pada Sabtu bertambah 75 orang. Total akumulasi kini 11.368 kasus. Dari jumlah kasus tersebut, sebanyak 1.516 pasien kasus konfirmasi masih menjalani isolasi atau perawatan. (MI/CR1/S1)
KEBIASAAN BARU Hlm 7