DI tengah pandemi yang belum juga hengkang dari permukaan bumi sehingga semua pihak bersatu padu untuk segera terlepas dari wabah mendunia ini, dengan mematuhi protokol kesehatan. Termasuk saat perayaan Tahun Baru Tiongkok yang tahun ini merupakan Imlek 2572 Kongzili, harus dilakukan secara sederhana tanpa ada kerumunan massa.
Memang Imlek itu perayaan yang identik dengan berkumpul bersama keluarga besar dan berdoa kepada leluhur di wihara. Namun, pandemi kali ini mengubahnya. Perayaan Imlek tetap dilakukan secara sederhana dan ada pembatasan peribadatan di wihara dengan protokol kesehatan yang ketat.
Apalagi Presiden Joko Widodo juga meminta agar masyarakat merayakan Imlek secara virtual untuk menekan sebaran covid-19 yang terus meningkat kasusnya di Tanah Air. Hal itu juga senada dengan imbauan Pemerintah Kota Bandar Lampung agar masyarakat mengurangi pertemuan pada perayaan Imlek yang sifatnya menimbulkan kerumunan guna mencegah penularan virus korona.
Wali Kota Bandar Lampung Herman HN meminta pada perayaan Imlek tahun ini agar masyarakat tidak melaksanakan kegiatan yang menimbulkan penumpukan orang banyak dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat saat ibadah. “Saya ucapkan selamat Imlek bagi yang merayakan, tetapi protokol kesehatan tetap dijaga dan kurangi pertemuan-pertemuan,” kata dia.
Wali Kota juga meminta agar kegiatan seni seperti barongsai yang akan menciptakan kerumunan warga agar tidak dilaksanakan. Mengingat, kasus covid-19 yang meningkat setiap harinya. Apalagi Bandar Lampung berada di zona merah.
Herman juga meminta pada libur Imlek kali ini masyarakat lebih baik tetap di rumah saja bersama keluarga dan tidak melakukan perjalanan ke tempat wisata ataupun ke luar daerah. “Lihat di daerah lain mereka sudah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) atau penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Kalau kita enggak sampai segitunya, asalkan masyarakat patuh protokol kesehatan, pakai masker terpenting jaga jarak dan hindari kerumunan. Juga tidak boleh ada resepsi pernikahan sementara waktu,” ujarnya.
Patuhi Aturan
Sejumlah wihara di Bandar Lampung tengah mempersiapkan menyambut Tahun Baru Imlek 2572. Pengurus wihara pun taat terhadap imbauan pemerintah untuk pembatasan kegiatan ibadah dan mengedepankan protokol kesehatan. Seperti terlihat pada Wihara Thay Hin Bio di Kecamatan Telukbetung Selatan, mulai membersihkan ruangan hingga altar guna penempatan lilin yang akan dipasang pada malam Imlek.
“Waktu prosesi ibadah di Wihara Thay Hin Bio dibatasi hingga pukul 21.00. Untuk jumlah umat yang akan melakukan ibadah di dalam ruangan juga dibatasi, maksimal 30 orang. Jadi harus bergantian,” kata Pengurus Wihara Thay Hin Bio, Virya Parama, Rabu (10/2).
Namun hal itu tak mengurangi khidmat beribadat. Di depan wihara pun telah tersedia tempat cuci tangan hingga penyediaan sabun dan hand sanitizer.
“Kami terapkan protokol kesehatan superketat. Di pintu masuk juga kami siapkan tempat cuci tangan beserta sabun dan jamaah wajib mencuci tangan sebelum masuk,” kata dia.
Namun, karena terbatas pengunjung, pelaksanaan ibadah bersama telah disampaikan dapat dilakukan dari rumah masing-masing melalui video virtual. “Sementara untuk ibadah perorangan, bisa dilakukan di wihara dengan ketentuan batas maksimal jumlah orang serta menerapkan protokol kesehatan,” ujar dia.
Biksu Stavira Dharmarakkhita (Suhu Riki) mengatakan pada perayaan Imlek pada tahun ini Wihara Amurwa Bhumi tidak menggelar persembahyangan dikarenakan masih dalam masa pandemi. Disarankan untuk umat berdiam diri di rumah, sembahyang di rumah, dan tetap menjaga kesehatan, serta berdoa semoga pandemi ini cepat berlalu.
Atraksi barongsai pun pada Imlek kali ini ditiadakan. “Tahun ini kami tak lakukan perayaan Imlek, seperti menghadirkan barongsai yang dapat ditonton masyarakat sekitar. Sebab, kami mengurangi dan membatasi kerumunan,” ujarnya. (CK2/SAG/R5)
atika@lampungpost.co.id