TIGA kelompok tani di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, masih menunggu penyaluran dana peremajaan tanaman kelapa sawit yang merupakan program dari Pemerintah Pusat. Tahun ini dana untuk peremajaan sawit rakyat yang tidak produktif karena menggunakan bibit asalan dan berusia tua naik menjadi Rp30 juta per hektare, dibandingkan sebelumnya Rp25 juta.
“Tiga kelompok tani menunggu penyaluran dana dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS),” kata Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Erri Siagian.
Tiga kelompok tani yang tersebar di sejumlah wilayah daerah ini pada tahap pertama akan mendapatkan program peremajaan tanaman kelapa sawit dari Pemerintah Pusat. Tiga kelompok tani tersebut, yakni KRP Tunas Harapan Desa Manjuto Jaya dengan lahan 167,32 ha. Kemudian, Kelompok Tani Karya Muda Desa Setiabudi 90,2 ha dan KRP Tanera Sejahtera di Desa Bungatanjung seluas 129 ha.
Dia menyatakan tiga kelompok tani telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit dan pihak bank. Setelah penandatanganan perjanjian kerja sama, tiga kelompok tani tersebut menunggu penyaluran dana untuk melaksanakan program peremajaan sawit di rekening kelompoknya masing-masing.
Setelah itu, tiga kelompok tani di daerah ini membuat rencana kerja, salah satunya berapa banyak jumlah pohon kelapa sawit yang akan ditumbangkan kemudian dan dicacah. Kemudian kelompok tani itu juga mengusulkan kebutuhan anggaran tanaman belum menghasilkan mulai dari 0 tahun hingga tiga tahun serta memberikan rekomendasi pencairan dana tersebut. (ANT/D3)