INGGIT Widyaningrum (12) ditemukan tewas tergantung di loteng rumahnya, di samping Pos Polantas Simpanglima, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan, Rabu (17/2), sekitar pukul 16.00. Siswi kelas VI SD itu ditemukan ibunya tergantung dengan tali jemuran. Kasus dugaan gantung diri tersebut masih didalami polisi.
Unit Reskrim Polres Lampung Selatan bersama jajaran Polsek Penengahan langsung ke TKP untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sementara jenazah putri pertama dari pasangan Unus (40) dan Ernilam (37) itu dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bob Bazzar Kalianda untuk divisum.
“Belum bisa dipastikan bunuh diri. Kami tunggu hasil visum dari rumah sakit. Selain itu, kami akan dalami isi chatting korban, sepertinya ada kejanggalan,” kata Aiptu Sukeri, salah satu anggota Reskrim Polres Lampung Selatan, di lokasi kejadian, Rabu (17/2).
Ernilam mengungkapkan saat itu ia sedang menidurkan anak bungsunya yang masih berusia satu tahun. Sementara suaminya sejak dua hari lalu ke Serang, Banten.
“Saat saya sedang mengayun-ayun si bungsu biar tidur, Inggit naik ke lantai atas sendirian,” kata ibu korban.
Beberapa menit kemudian, ia naik ke loteng atas yang selama ini digunakan untuk menjemur pakaian. Saat itu dia terkejut karena melihat anaknya sudah tergantung. “Melihat anak saya tergantung di tali jemuran, saya langsung turun dan teriak minta tolong,” ujar dia.
Menurut dia, selama ini Inggit tidak menunjukkan hal yang janggal. Sehari-hari seperti biasa dia bergaul dengan rekan-rekannya. Begitu juga dengan keluarga tidak ada masalah.
“Enggak tahu, Pak. Ada masalah apa anak itu kok senekat itu. Dari pagi tadi juga biasa-biasa saja dan sempat momong adiknya,” ujarnya. (KRI/D3)