TAHUN ini untuk pertama kalinya sejak 2006 perayaan Capgome tidak dilaksanakan di Pulau Kemaro. Pemerintah memutuskan untuk menutup tempat itu guna menekan risiko penularan covid-19.
Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan rangkaian perayaan Imlek terpaksa dilaksanakan secara sederhana karena acara-acara yang menghadirkan banyak orang belum bisa dilaksanakan akibat pandemi covid-19. “Meski demikian, kami berharap makna perayaan Imlek tetap terasa dan bermakna,” kata dia.
Perayaan Capgome di Pulau Kemaro biasanya meliputi beragam kegiatan, termasuk kegiatan ibadah, persembahan untuk legenda Pulau Kemaro Siti Fatimah, dan penerbangan lampion. Acara perayaan itu menarik ribuan orang mendatangi pulau di tengah Sungai Musi tersebut.
Wali Kota menyatakan pemerintah belum mengizinkan pelaksanaan kegiatan yang menghadirkan banyak orang karena kasus covid-19 masih bertambah setiap hari.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang Isnaini Madani mengatakan pembatalan acara perayaan Capgome di Pulau Kemaro berdampak pada usaha pariwisata. “Dampak positif Capgome di Pulau Kemaro sangat banyak, hotel-hotel maupun restoran biasanya banjir pesanan, dan yang paling penting branding Palembang juga ikut naik,” ujarnya.
Meski Capgome dibatalkan, pemerintah daerah masih mengizinkan pelancong mengunjungi Pulau Kemaro dengan syarat menjalankan protokol kesehatan. (ANT/D3)