PEMERINTAH Kota Metro merespons cepat persoalan limbah infeksius pasien covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah. Pemkot akan menyiapkan dropbox atau tempat pengumpulan sampah khusus untuk sampah habis pakai pasien isolasi mandiri di rumah.
Wali Kota Metro Achmad Pairin mengatakan telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk penanganan sampah habis pakai, seperti masker dan tisu, yang dihasilkan dari pasien yang melakukan isolasi mandiri.
“Kami telah koordinasikan dengan sejumlah dinas terkait untuk menindaklanjuti persoalan sampah medis rumah tangga bagi pasien isolasi mandiri,” kata dia, Jumat (12/2).
Menurut dia, perlu dilakukan pemilahan agar sampah medis tidak bercampur dengan sampah rumah tangga. Hal tersebut harus dilakukan antara dinas-dinas terkait agar sampai kepada masyarakat.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Metro Yerri Noer Kartiko mengaku akan menyiapkan dropbox tempat pembuangan limbah masker untuk pasien covid-19 yang isolasi mandiri di rumah. Menurut dia, perlu sosialisasi ulang terkait penanganan limbah medis pada rumah tangga. Sementara perihal limbah medis pada sarana isolasi pasien covid-19 yang disediakan pemerintah, baik rumah sakit maupun wisma, telah ditangani dengan baik oleh pihak ketiga.
“Kalau dari tempat isolasi, seperti rumah sakit dan pemondokan Alvaro 2 itu, kan sudah maksimal. Sebab, pihak ketiga yang mengambil dan mengolahnya. Sudah ada standar khusus yang diterapkan. Nah, yang kurang ini rumah tangga,” ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya akan meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk menyosialisasikan tentang penanganan limbah masker dan lainnya yang berada di luar tempat isolasi. “Misal masker sebelum dibuang dilipat dulu atau digunting. Kemudian dimasukkan ke plastik lalu masukan ke dropbox. Supaya tidak bercampur dengan limbah rumah tangga atau domestik,” ujar dia. (CR3/S1)