EPIDEMIOLOG Universitas Gajah Mada (UGM) Citra Indriani mengatakan orang tua merupakan senjata terakhir untuk melindungi anak-anak dari paparan infeksi virus korona baru.
“Proses 3T (test, tracing, treatment) tidak untuk melindungi anak-anak, tapi prokes anak dan prokes orang tualah yang melindungi,” ujarnya, Jumat (25/6).
Ia menjelaskan makan bersama dengan orang lain di luar rumah juga sangat beresiko. Sebab, pada saat itu sama-sama membuka masker. “Pastinya ngobrol dan hal ini kalau kita lihat masih banyak yang melakukan. Anak-anak bisa dilindungi bila kita dewasa, para orang tuanya, pengasuhnya juga menjalankan prokes dengan ketat,” tegas dia.
Sementara itu, vaksin yang ada saat ini belum direkomendasikan untuk anak. Sebab, semua vaksin ketika akan digunakan harus melalui uji terlebih dahulu untuk efikasinya apakah memberikan manfaat atau tidak meskipun pada saat kegawatdaruratan.
Di lain pihak, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menegaskan lonjakan kasus Covid hingga 20.574 kasus harus menjadikan semua pihak semakin menjalankan protokol kesehatan.
“Belum terlambat untuk menekan laju penularan dengan membatasi pergerakan dan mengurangi mobilitas, menghindari keramaian, dan menjalankan protokol kesehatan dan testing secara dini,” ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan itu.
Menurutnya, dengan semakin dini mengetahui bisa mengobati dan mengurangi beban tenaga kesehatan. Sebab segala penyakit yang sejak dini ditemukan pasti bisa mengurangi potensi keparahan.
Nadia menambahkan, kenaikan kasus ini tidak terlepas momen lebaran karena adanya peningkatan mobilitas pada saat sebelum pengetatan mudik dan sesudahnya. Ditambah protokol kesehatan yang sudah longgar dan juga ada varian baru makin mempercepat laju penularan.
“Karenanya, jalankan protokol kesehatan. Dan untuk semua masyarakat yang sudah mendapatkan jadwal vaksin termasuk lansia. Karena lansia memiliki risiko empat kali dari kelompok usia lain,” katanya. (MI/S1)