HASIL penelitian menemukan para penyintas Covid-19 mayoritas mengalami gangguan psikologi berupa perilaku menstigma diri dan menyalahkan diri sendiri setelah terinfeksi virus corona.
Dukungan keluarga dan teman, menurut dia, sangat diperlukan agar penyintas Covid-19 bisa membangkitkan ketahanan diri dalam menghadapi masalah.
“Jadi secara kuantitatif dari 145 responden itu, mereka 100% mengatakan bahwa mereka mengalami self stigmatization (stigmatisasi diri). Jadi mereka mensitgma dirinya sendiri,” kata koordinator program psikologi sub bidang medis bidang koordinasi sukarelawan Satgas Penanganan Covid-19 Endang Mariani, Rabu (17/2).
Kondisi tersebut, menurut Endang, memengaruhi sosialisasi mereka dengan lingkungan sekitar dan produktivitas mereka setelah sembuh dari Covid-19. “Penurunan produktivitas itu sangat terlihat. Kemudian, ada juga disfungsi psikologis,” katanya.
Menurut dia, rata-rata penyintas Covid-19 yang mengalami stigmatisasi diri berusia 18—30 tahun.
“Ini tentunya sangat cukup atau harusnya cukup menjadi perhatian. Sebab, pada masa itu juga banyak dari mereka yang mengalami quarter life crisis (krisis seperempat usia),” kata Endang. (ANT/S1)