SATGAS Covid-19 akan melakukan tracing atau penelusuran kontak erat terhadap keluarga almarhum Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Metro KH Ali Qomarudin.
Juru bicara Satgas Covid-19, Misnan yang juga Plh Wali Kota Metro mengatakan, sekarang ini tim melakuan tracing terhadap keluarga almarhum.
“Mulai hari ini seluruh keluarga dan yang memandikan jenazah almarhum kita lakukan tracing,” kata Misnan saat ditemui usai melaksanakan Walikota dan Wakil Wali Kota Metro periode 2017-2021 kepada pelaksana harian, Kamis (18/2).
Dia menjelaskan, KH Ali Qomarudin meninggal dunia di Rumah Sakit Muhammadiyah Metro pada 17 Februari. Tak lama setelah dimakamkan di sekitar Ponpes Roudlatul Quran, Mulyojati, Metro Barat, pada Rabu (17/2) sekitar pukul 13.05, hasil swab almarhum keluar dan dinyatakan positif.
“Memang hasilnya positif Covid-19. Nah, sebelum meninggal dinyatakan reaktif dari rapid. Kemudian diswab tapi belum keluar, kemudian almarhum meninggal dunia. Setelah itu, baru hasilnya keluar,” ujar dia.
Dia menambahkan, Satgas Covid-19 Kota Metro sebelumnya telah berupaya untuk melakukan proses pemakaman jenazah sesuai protokol. Namun, pihak keluarga meminta agar dimakamkan mandiri.
“Kita sudah tahu sebelumnya kan reaktif. Tapi memang pihak keluarga menginginkan dimakamkan mandiri,” tambah dia.
Misnan meminta, untuk keluarga terdekat almarhum telah ditracing. Sementara bagi masyarakat yang ikut melayat, Satgas Covid-19 Metro meminta agar melakukan rapid test mandiri.
“Kita belum mendapatkan data siapa saja yang kemarin melayat almarhum. Harapan kita tidak berkembang ke santri atau guru-guru yang lain,” imbuhnya.
Sementara dari sejumlah postingan di media sosial (Facebook) pemakaman KH Ali Qomarudin dihadiri banyak masyarakat. (CR3/S1)