TINGKAT keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa masih mencapai 60 persen.
Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) dr Lia G dalam konfrensi pers virtual Update RS Darurat Wisma Atlet: Dampak PPKM Terhadap Tingkat Hunian Rumah Sakit, Selasa (16/2).
Ia mengatakan, awalnya pemerintah memiliki 940 rumah sakit rujukan dengan kapasitan 44.861 tempat tidur. Kemudian ditambah dengan rumah sakit yang bukan rujukan menjadi 2 ribu dengan kapasitas 66.716 tempat tidur.
Ia mengatakan, rumah sakit tambahan hanya memiliki ruang isolasi biasa. Sementara rumah sakit rujukan menyediakan ruang ICU untuk penanganan pasien.
“Selama PPKM memang ada penurunan keterisian tempat tidur di rumah sakit biasa, namun keterisian rumah sakit rujuakn masih banyak,” ungkapnya.
Ia menambahkan, untuk PPKM yang saat ini diberlakukan masih belum terlihat dampak penurunannya. Karena kebijakan tersebut belum lama diterapkan.
“Kalau PPKM, karena ini kan masih dilakukan belum lama, saya tidak tahu apakah berdampak atau tidak. Tapi mudah-mudahan berdampak,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sekretariat RADC Wisma Atlet Kolonel Laut Tjahja Nurrobi mengatakan terjadi penurunan kapasitas di RSDC yang berada di Kemayoran itu. Menurutnya, penurunan terlihat sejak 24 Januari 2021 lalu.
Terkait hal itu, saat ini pihaknya mulai kembali menerima isolasi pasien tanpa gejala. Isolasi bagi pasien tanpa gejala difokuskan pada tower 8 dan 9 yang terletak di pademangan, Jakarta Utara.
“Untuk wisma atlet, Kemayoran difokuskan untuk pasien bergejala sedang hingga berat,” ungkapnya.(CR1/S1)