TOKOH masyarakat Tanggamus mengajak warga menyadari bahaya virus corona atau Covid-19. Sehingga mereka bersama keluarganya selalu mematuhi protokol kesehatan dengan mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker (3M).
“Sudah sepatutnya warga masyarakat menyadari akan bahaya Covid-19,” kata seorang tokoh masyarakat di Kecamatan Gisting, Tanggamus, Edi Gunawan, Kamis (1/10).
Edi, yang juga ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia Tanggamus, itu mengatakan penularan virus ini tentu saja dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Hal itu seperti yang selama ini telah dikampanyekan oleh Pemda Tanggamus.
“Kita bisa mencegah masuknya virus ini dengan menumbuhkan kesadaran yang dimulai dari diri kita sendiri. Jangan setelah tertular baru menyesal,” kata dia.
Pemilik hotel yang menjadi salah satu ikon Tanggamus ini juga menegaskan telah menjalankan protokol kesehatan di sejumlah hotel miliknya, di antaranya menyiapkan tempat mencuci tangan dan sabun di beberapa titik strategis, serta hand sanitizer. Seluruh pegawai yang bekerja di luar dan di dalam hotel juga diminta untuk selalu memakai masker demi kenyamanan bersama.
“Seluruh pegawai saya diwajibkan untuk selalu pakai masker. Demikian bagi tamu yang datang kami minta untuk mencuci tangan sebelum memasuki ruangan,” ujarnya.
Edi, yang juga penasihat Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), dan aktif di Forum Bhinneka Tunggal Ika (FBTI) Tanggamus sebagai bendahara dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Menurutnya, setiap kesempatan menghadiri pertemuan, tidak lupa untuk mengingatkan panitia agar menjaga 3M. Dengan demikian, aktivitas di luar rumah yang dilaksanakan tetap dengan suasana hati yang tenang dan nyaman.
“Menjalankan 3M memang hanya pencegahan, tapi tidak ada salahnya kita selalu terapkan. Dengan begitu, berarti kita menyayangi diri kita sendiri dan keluarga di rumah,” katanya.
Terkait Pasar Talangpadang yang ditutup, Edi yang juga salah satu pemilik toko di pasar itu mengaku mengajak sesama rekan pedagang untuk menerima dengan lapang dada. Hal ini adalah demi kebaikan bersama serta dalam rangka memutus rantai penularan Covid-19.Ā “Rasa protes mungkin ada dalam hati kita. Akan tetapi jika ini langkah terbaik, mengapa ditolak. Lagi pula selama dikosongkan dilakukan penyemprotan disinfektan di sekitar pasar,” ujarnya. (ABU/R4)