Adi Sunaryo
Wartawan Lampung Post
WARGANET akhir-akhir ini membanjiri laman media sosial dengan tagar #peluk, lantaran tanggal 21 Januari dirayakan sebagai Hari Peluk Nasional dan menjadi trending topic di Twitter. Melansir Medcom.id, sejarahnya setiap 21 Januari diĀ Amerika SerikatĀ diperingati sebagai Hari Peluk Nasional. Warganet Indonesia pun saat ini juga ikut merayakan.
Hari Peluk Nasional ini pertama kali digagas oleh Kevin Zaborney pada 1986. Saat itu idenya mendapatkan respons positif dari temannya, Monica Moeller, cucu dari William dan Helen Chase, yang merupakan inisiator Chaseās Calendar of Event yang memuat aneka hari libur dan perayaan mulai dari kejadian bersejarah hingga tradisi yang tidak lazim di AS.
Akhirnya, ZaborneyĀ memutuskan 21 Januari sebagai Hari Peluk Nasional atau National Hugging Day. Dengan pertimbangan 21 Januari berada di antara Natal dan Valentine, menurutnya, pada periode tersebut orang-orang berada dalam kondisi emosional yang rendah.
Adanya perayaan Hari Peluk Nasional ini diharapkan dapat menggugah publik bahwa tidak masalah untuk dirangkul oleh keluarga, teman, dan orang terdekat. Sehingga bisa merasa dicintai dan diterima.
Terlepas dari itu, melansir alodokter.com, berpelukan memiliki manfaat yang luar biasa,Ā baik untuk kesehatan tubuh maupun untuk meningkatkan kebahagiaan. Oleh karena itu, jangan sia-siakan kesempatan untuk bisa berpelukan dengan pasangan, keluarga, dan orang terdekatmu.
Sebuah studi juga menyebutkan bahwa berpelukan memiliki fungsi serupa denganĀ menyusui. Hal itu karena pelukan membuat tubuh melepaskanĀ hormon oksitosin, yaitu hormon yang dikaitkan dengan perasaan bahagia.
Hanya berharap Hari Peluk Nasional jangan hanya setahun sekali, tetapi ada setiap hari. Supaya tidak ada lagi permusuhan dan perselisihan. Sebab, bergandengan tangan dan berpelukan itu lebih indah bukan?