PERAYAAN Imlek 2021, tepat pada hari ini, diharapkan menjadi momentum mempererat solidaritas anak bangsa. Disebut sebagai momentum karena Imlek kali ini berlangsung di masa pandemi covid-19 yang merusak nyaris seluruh sendi kehidupan manusia, terutama dimensi ekonomi.
Karena itu, Imlek bukan sekadar merayakan kebebasan berekspresi bagi masyarakat keturunan Tionghoa. Adalah Presiden keempat Republik Indonesia Abdurrahman Wahid yang telah membuka ruang kebebasan, termasuk dalam hal kebudayaan tidak terkecuali bagi saudara kita keturunan Tionghoa.
Imlek di masa pandemi covid-19 ini semestinya makin memperkokoh persatuan rakyat Indonesia yang heterogen dan multietnis. Imlek harus menjadi momentum bagi kita untuk menjaga tradisi bangsa yang berlandaskan kesatuan, kasih sayang, tolong menolong, dan juga semangat gotong royong. Penerapan nilai nilai luhur ini justru kian dibutuhkan tatkala bangsa ini menghadapi masa sulit.
Pandemi boleh saja menggerus nyaris seluruh aspek kehidupan kita, tetapi bencana ini tidak boleh turut melucuti nilai-nilai luhur yang kita pegang sebagai sebuah bangsa. Patut kita syukuri semangat itu masih terjaga di kalangan masyarakat. Tengok saja kegiatan Paguyuban Sosial Masyarakat Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kota Metro yang menggelar bakti sosial donor darah di kota setempat pada Minggu, (7/2).
Di sejumlah daerah termasuk di Lampung, perayaan Imlek kerap diwarnai kegiatan bakti sosial dan berbagi oleh masyarakat keturunan Tionghoa. Suasana itu tentu makin memperkuat soliditas dan persatuan kita sebagai bangsa. Selama masa pandemi covid-19, masyarakat kita menghadapi ancaman paparan virus korona juga terhimpit secara ekonomi serta berbagai kesulitan lainnya.
Dalam konteks Imlek di tengah pandemi kita pun berharap, sangat berharap, perayaan tahun ini tetap mengedepankan protokol kesehatan. Tidak boleh ada larangan merayakan Imlek di mana pun dan kapan pun, tetapi keamanan juga keselamatan masyarakat tetap harus ditempatkan di atas kepentingan apa pun. Dalam perang melawan virus korona soliditas antarelemen bangsa amat dibutuhkan.
Soliditas itu amat dibutuhkan apa lagi pandemi di Lampung belumlah mereda. Berdasar data Satgas Covid-19 Provinsi Lampung, kasus terkonfirmasi covid-19 Lampung kembali bertambah 106 orang per Rabu (10/2). Dengan demikian, kasus covid-19 Lampung tembus angka 11.151. Penambahan pasien terpapar virus asal Tiongkok ini tidak dapat diredam manakala masyarakat Sai Bumi Rua Jurai tidak solid menerapkan protokol kesehatan.
Disiplin terhadap protokol kesehatan tersebut tidak hanya berlaku bagi saudara kita keturunan Tionghoa. Kita semua yang menikmati libur Imlek pun harus tetap taat protokol kesehatan.
Berdasar pengalaman yang sudah-sudah, momen liburan kerap menjadi biang keladi lonjakan kasus covid-19 di seantero negeri ini. Mari kita sambut Imlek dengan semangat kebersamaan dan menjaga soliditas bangsa, terutama dalam melewati masa sulit di tengah pandemi.