Pada awal tahun 2020 masyarakat dunia digemparkan oleh virus bernama covid-19 yang muncul pertama kali di Tiongkok. Covid-19 memunculkan hal baru dalam perkembangan bahasa yakni munculnya kosakata baru, seperti sosial distancing, suspect, hand sanitizer, face shiled, rapid test, dan swab test. Seiring berjalannya waktu dan meluasnya penyebaran virus ini memberikan inspirasi untuk memadankan istilah tersebut ke dalam bahasa Indonesia.
Munculnya berbagai istilah baru tersebut memperkaya khazanah kosakata bahasa Indonesia. Beberapa istilah yang sangat populer adalah wabah dan pandemi. Kata wabah bermakna penyakit menular yang berjangkit dengan cepat, menyerang sejumlah besar orang di daerah yang luas. Kata wabah sangat populer saat cacar menyebar di berbagai daerah di dunia. Entah mengapa pada saat itu masyarakat lebih populer menggunakan kata wabah dari pada pandemi.
Saat ini masyarakat lebih populer menggunakan kata pandemi dari pada wabah, meskipun memiliki arti yang sama. Kata pandemi dalam KBBI bermakna wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografi yang luas. Pemilihan sebuah kata yang populer bergantung pada masyarakat pemakai bahasa dan media yang memopulerkan kata itu.
Saat ini, vaksin covid-19 telah ditemukan dan diujicobakan kepada masyarakat. Ada istilah yang baru populer terkait dengan uji coba vaksin ini. Istilah efikasi vaksin merupakan salah satu istilah yang akan populer terkait dengan vaksinasi covid-19.
Kata efikasi telah ada di dalam KBBI yang bermakna kemampuan untuk mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan. Dalam sebuah media dinyatakan bahwa Sejumlah perusahaan telah melaporkan efikasi vaksin covid-19 yang sedang dikembangkan untuk melawan pandemi virus korona. Efikasi vaksin keluar setelah perusahaan melakukan sejumlah uji klinis.
Kata efikasi pada kalimat tersebut bermakna kemampuan vaksin untuk mencapai tujuan, yakni melindungi masyarakat dari penularan covid-19. Selain kata efikasi, frasa uji klinis juga akan populer karena kedua kata tersebut akan sangat berkaitan. Efikasi akan terbukti jika telah dilakukan uji klinis terhadap vaksin yang akan digunakan.
Selain itu, ada istilah herd community yang dipadankan dalam bahasa Indonesia kekebalan kelompok dan ada juga yang menyebut kekebalan kawanan. Kata kelompok dan kawanan memiliki rasa bahasa yang berbeda meskipun bersinonim dan memilki makna yang sama, yakni ākumpulanā. Kata kawanan dinilai berkonotasi negatif karena sering dikaitkan dengan hal yang negatif, misalnya kawanan perampok (untuk manusia), kawanan gajah (untuk hewan).
Oleh karena itu, lebih disarankan untuk menggunakan kata kekebalan kelompok daripada kekebalan kawanan. Jika kekebalan kelompok terhadap virus sudah terbentuk dalam sebuah kelompok tentu risiko penularan virus akan rendah pada kelompok tersebut.
Pembaca yang budiman, meskipun istilah asing telah telanjur populer lebih dahulu muncul daripada padanannya dalam bahasa Indonesia, penggunaan kata itu sangat bergantung pada masyarakat dan media. Penulis hanya berpesan mari martabatkan bahasa Indonesia, bangga dengan bahasa Indonesia!