Muharram Candra Lugina
Wartawan Lampung Post
CUACA ekstrem melanda sejumlah wilayah di Lampung dalam beberapa hari terakhir. Kondisi itu ditandai dengan turunnya hujan lebat yang disertai angin kencang.
Akibat cuaca tersebut, sejumlah wilayah seperti di Lampung Timur, Way Kanan, Pesawaran, dan Lampung Tengah dilanda puting beliung yang memorak-porandakan ratusan rumah. Selain itu, di Bandar Lampung dan Pringsewu, angin kencang merobohkan sejumlah pohon.
Bencana alam tersebut memang menambah penderitaan masyarakat di tengah kesulitan di tengan pandemi covid-19 ini. Namun, di tengah kesulitan dan penderitaan tersebut sikap kepedulian terhadap sesama masih tetap terjaga di tengah kehidupan masyarakat.
Semangat sakai sambayan atau gotong royong masih tetap bersemayam dan terjaga dalam kehidupan masyarakat. Begitu ada warga yang tertimpa musibah, nilai sosial untuk membantu langsung muncul.
Hal itu seperti yang terjadi di Pasirsakti, Lamtim. Begitu ada sesama yang terkena musibah, warga dengan penuh semangat sakai sambayan dengan bersama-sama tanpa pamrih membantu memperbaiki kerusakan, seperti memperbaiki rumah warga yang rusak terkena musibah puting beliung.
Keguyuban seperti itu memang sudah menjadi ciri sosial masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu. Nilai sosial sakai sambayan tersebut memang perlu terus dipupuk dan dijaga masyarakat.
Nilai sosial tersebut tentunya sangat penting, terutama dalam kondisi seperti saat ini. Sebab, sakai sambayan menjadi hal penting sebagai senjata utama dalam menjaga sikap sosial dan kepedulian terhadap sesama.
Selain itu, dengan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, yang menyebutkan cuaca ekstrem masih akan melanda Lampung dalam beberapa hari ke depan, masyarakat agar tetap menjaga kewaspadaan. Sebab, dengan sikap waspada tersebut diharapkan bisa meminimalisasi terjadinya hal yang tidak diinginkan.