WIDODO
SEORANG kakek ditemukan tewas tenggelam di kolam ikan dekat rumahnya di Pekon Waluyojati, Pringsewu, Selasa (29/9), petang. Jemiyo (83) ditemukan anak dan menantunya tertutup eceng gondok di kolam dengan kedalaman 75 cm itu.
Kapolsek Pringsewu Kota Kompol Basuki Ismanto mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan tim Inafis Polres Pringsewu dan petugas medis Puskesmas Pringsewu, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun bekas luka penganiayaan pada tubuh korban. “Korban dipastikan meninggal dunia karena tenggelam,” kata Kapolsek, Rabu (30/9).
Korban diduga terjatuh lalu tenggelam di kolam berukuran 4 X 5 itu. Korban diduga saat itu melamun karena depresi. “Menurut keterangan keluarga korban, selama empat bulan ini korban mengalami depresi akibat ditinggalkan oleh anak sulungnya yang meninggal dunia karena sakit,” kata kapolsek.
Selama empat bulan ini korban mengalami depresi akibat ditinggalkan oleh anak sulungnya yang meninggal dunia karena sakit.
Kapolsek menjelaskan korban pertama kali ditemukan oleh menantunya, Kusrin (46). Saat itu korban sudah terapung tapi tertutup enceng gondok di dalam kolam. “Selasa (29/9), sekitar pukul 17.30 korban masih duduk-duduk di dapur rumahnya. Namun, setelah magrib korban tidak kunjung masuk rumah dan akhirnya anak korban (Suswati) dan suaminya (Kusrin) melakukan pencarian,” kata kapolsek.
Suswati ingat kalau menjelang magrib korban terlihat sedang duduk melamun di sekitar kolam ikan. Ia kemudian meminta suaminya, Kusrin, untuk kembali mencari korban di areal kolam. Saat Kusrin mencari di areal kolam, ia curiga saat melihat tanaman enceng gondok ada yang rusak seperti bekas tertimpa sesuatu.
“Karena penasaran, Kusrin mengambil kayu dan menyingkirkan enceng gondok dengan menggunakan sebatang kayu. Setelah enceng gondok disingkirkan, dia kaget karena melihat kaki korban dengan posisi badan telungkup di dalam kolam,” kata Kapolsek.
Teriak Minta Tolong
Mendapati hal tersebut, saksi langsung berteriak meminta pertolongan warga. Masyarakat sekitar yang mendengar jeritan saksi langsung berkumpul ke TKP. “Selanjutnya oleh warga jenazah korban langsung dievakuasi dan dibawa masuk ke dalam rumah korban,” kata kapolsek.
Untuk memastikan penyebab kematian korban, Polsek Pringsewu Kota dibantu tim Inafis Polres Pringsewu melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP). Selanjutnya memeriksa jenazah korban bersama tim medis puskesmas setempat.
Diberitakan sebelumnya, seorang kakek berinisial HS (66) ditemukan tewas dengan leher terjerat tali di tempat tidurnya, Minggu (26/7). Warga Pekon Bulokarto, Gadingrejo, Pringsewu, itu bunuh diri diduga depresi karena ditinggal istri yang meninggal sejak dua tahun lalu.
Korban pertama kali ditemukan putrinya, Novita Eka Tristiana (34), sekitar pukul 11.00. Saat itu dia hendak membangunkan ayah kandungnya. Namun, ia terkejut saat masuk kamar ternyata ayahnya sudah meninggal.
Saat melihat ayah kandungnya gantung diri saksi langsung memberi tahu aparat pekon setempat. Selanjutnya dilaporkan ke Polsek Gadingrejo. Polisi yang mendapat laporan langsung meluncur ke TKP. Petugas kepolisian dan tim medis dari Puskesmas Wates, Kecamatan Gadingrejo, kemudian mengevakuasi korban. (D3) widodo@lampungpost.co.id