JUWANTORO
JUMLAH pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Lampung Selatan sejak 18 Maret 2020 hingga Senin (8/2) kasus menembus 674 orang. Pasalnya, berdasar data Covid-19 Lamsel terdapat penambahan lima pasien terkonfirmasi positif virus corona, kemarin.
Jubir Tim Satgas Penanganan Covid-19 Lampung Selatan Eka Riantinawati mengatakan jumlah pasien Covid di Lamsel menembus 674 kasus setelah ada penambahan lima kasus dari Kecamatan Jatiagung dan Natar.
“Kelima pasien itu merupakan kasus baru,” ujar Eka Riantinawati, yang juga sebagai Plt Kepala Dinas Kesehatan Lampung Selatan.
Kelima pasien terkonfirmasi positif Covid-19 adalah pasien nomor 670 C (49), perempuan warga Desa Jatimulyo, Kecamatan Jatiagung; pasien nomor 671 MH (39), laki-laki warga Desa Hajimena, Kecamatan Natar; dan pasien nomor 672 N (68), perempuan warga Desa Hajimena, Kecamatan Natar.
Kemudian pasien nomor 673 W (55), perempuan warga Desa Hajimena, Kecamatan Natar, dan pasien nomor 674 S (52), laki-laki warga Desa Natar, Kecamatan Natar.
Sementara itu, untuk perkembangan kasus Covid-19 di Lampung Selatan periode 18 Maret 2020—8 Februari 2021 untuk kasus suspect 27 orang dan probable lima orang.
Kasus konfirmasi positif Covid-19 total 674 orang dengan perincian kasus baru lima orang dan kasus lama 669 orang. Lalu, kasus kematian konfirmasi positif corona 36 orang, masih isolasi 79 orang, dan selesai isolasi (kasus konfirmasi yang sembuh/negatif) 559 orang. Sedangkan, discarded (bukan Covid-19) 895 orang.
Nakes Meninggal
Seorang tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas sebagai perawat di RSUD Pringsewu UK (47), warga Saribumi Wates, Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu, meninggal dunia Minggu (7/2) karena terpapar Covid-19. Pasien sempat mendapatkan perawatan selama dua minggu.
Menurut Kadis Kesehatan Pringsewu Ulinnoha, kondisi almarhum sudah sempat membaik berdasar hasil medis dan rontgen. Namun, kembali memburuk dan akhirnya meninggal dunia.
“Pada saat kick off vaksinasi Covid-19 di Aula RSUD Pringsewu, Selasa lalu, saya sempat meminta perkembangan pasien dan hasilnya sudah membaik. Saya juga kaget pas mendapat kabar korban meninggal dunia Minggu sore,” ujar mantan Direktur RSUD Pringsewu.
Dia meminta dengan peristiwa tersebut seluruh jajaran nakes untuk meningkatkan kewaspadaannya dalam bekerja.
Pasca-meninggalnya nakes RSUD Pringsewu, pemerintah tidak mengambil memberlakukan lockdown tetapi hanya melaksanakan pengetatan protokol kesehatan. “Kalau rumah sakit melakukan lockdown akan membuat masyarakat kesulitan untuk berobat,” ujar Kadiskes.
Sementara Kabid Penanganan Penyakit Dinas Kesehatan Pringsewu Hadi Mochtarom menambahkan pihaknya langsung melakukan tracing kepada sejumlah nakes dan karyawan memiliki kontak dengan korban. Namun, berdasar hasil tracing tersebut tidak ada penularan terhadap nakes atau karyawan lainnya.
Menurut dia, karena tidak ada penularan, pemerintah hanya memperketat protokol kesehatan di RSUD Pringsewu. “Hanya pengetatan prokes sehingga pelayanan RSUD Pringsewu tetap bisa berjalan seperti biasa,” ujarnya. (WID/D2)
juwantoro@lampungpost.id