PEMERINTAH Pusat memprioritaskan Mesuji masuk salah satu kawasan pengembangan pada 2020—2024. Pada akhir 2024, Mesuji akan menjadi kawasan mandiri.
Dirjen Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Aisyah Gamawati, dan Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Harlina Sulistyorini, mengunjungi Kecamatan Mesuji Timur, Mesuji, Kamis (4/2). Kedatangan keduanya untuk melihat pasar Kota Mandiri Terpadu (KTM).
Selain itu, meninjau lahan sawah ketahanan pangan di Desa Wonosari, Kecamatan Mesuji Timur.
Kunjungan tersebut bertujuan melihat potensi komoditas padi dan kendala para petani dalam meningkatkan pendapatan untuk menopang perekonomian. “Selain itu, rombongan juga mengunjungi Mesuji rice milling plant (RMP) atau penggilingan padi dan pengepakan beras. Kunjungan ke kawasan transmigrasi tersebut karena kawasan KTM Mesuji merupakan salah satu lokasi Kawasan Prioritas Pembangunan Nasional,” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Mesuji, Nazmul Fikri.
Saat bertemu dengan para petani, keduanya menerima keluhan. Aisyah Gamawati mengatakan jika keluhan dari petani yang paling mendesak adalah jalan usaha tani (JUT) yang kondisinya buruk.
“Mesuji adalah salah satu kawasan prioritas nasional pada 2020—2024 dan akhir 2024 kami akan wujudkan kawasan Mesuji sebagai kawasan mandiri,” ujarnya.
Gito, petani di Desa Wonosari, berharap selain jalan usaha tani, pemerintah juga bisa menjamin harga hasil panen petani. “Jalan usaha tani sangat menghambat karena kondisinya rusak. Juga mengenai harga, jika memasuki panen raya, harga selalu turun,” katanya.
Kepala Dinas Pertanian Mesuji, Pariman juga mengutarakan hal yang sama. Menurut dia, Mesuji sangat membutuhkan bantuan dari Pemerintah Pusat untuk peningkatan produktivitas padi.
“Saya meminta jalan usaha tani, mesin pengering, mesin pemanen, dan alat pengolah tanah. Selama ini petani menjual hasil panen mereka ke luar Mesuji dan saya berharap ke depan pengelolaan hasil panen bisa di Mesuji sepenuhnya,” ujarnya. (NAS/D1)