KAPAL motor penumpang (KMP) Kumala menabrak pancang pemecah ombak (break water) saat hendak sandar di Dermaga 4 Pelabuhan Merak, Kamis (14/1), pukul 23.40 WIB, mengakibatkan 15 kendaraan rusak. Arus bawah laut yang cukup kuat diduga menjadi penyebab terjadinya kecelakaan tersebut.
General Manager PT ASDP Cabang Merak Hasan Lessy membenarkan terjadinya peristiwa tersebut. Menurut dia, kejadian berawal saat KMP Kumala yang berangkat dari Pelabuhan Bakauheni hendak sandar di Dermaga IV Pelabuhan Merak, malah terbawa arus. Akibatnya, kapal menghantam tiang pemecah ombak.
“Kalau sandar di Dermaga IV, kan buritan dulu yang sandar. Saking kuatnya arus justru membuat kapal terseret sampai break water,” kata mantan GM PT ASDP Cabang Bakauheni tersebut, Jumat (15/1).
Untuk sementara kapal berbobot 5.764 gross ton buatan 1971 itu bersandar dan menjalani pemeriksaan Kantor Otoritas Kesyahbandaran Pelabuhan (KSOP) Banten. “Kapal dengan panjang 104.2 meter dan lebar 19 meter itu masih dalam pemeriksaan marine inspector. Jadi untuk sementara kapal keluar lintasan atau tidak melayani jalur penyeberangan,” ujarnya.
Biasanya, ujar dia, kecepatan sandar kapal 2 knot. Karena terdorong oleh arus bawah yang kuat, kecepatan kapal justru membesar sehingga menabrak break water.
“Kapal Kumala menabrak break water dan biasanya bagian lambung kapal rusak sehingga menyebabkan kebocoran. Untuk mengetahui secara pasti kerusakan kapal, kantor kesyahbandaran masih melakukan pemeriksaan,” katanya. (KRI/D1)