MASYARAKAT Pekon Sukamarga, Kecamatan Suoh, Lampung Barat, menggalakkan ronda malam sambil menyalakan api di daerah perbatasan kawasan. Hal itu sebagai upaya mengantisipasi kawanan gajah liar tidak masuk lahan marga.
Camat Suoh Mandala Harto menjelaskan hingga saat ini posisi rombongan gajah yang salah satunya bernama Bunga masih terpantau berada di dalam kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), tepatnya di Gerbang Mendati dengan radius 2,3 km dari pall batas.
Dia menjelaskan ronda malam tersebut untuk mengantisipasi agar jangan sampai kawanan gajah tersebut mengarah ke lahan marga. “Gajahnya kalau malam selalu bergerak dan berpindah-pindah. Takutnya rombongan gajah itu mendekat, makanya warga terus antisipasi agar jangan sampai kawanan gajah itu mengarah ke lahan marga,” katanya, Selasa (2/2).
Camat menambahkan warga mulai ronda sambil menyalakan api itu setelah magrib. “Warga mulai keluar untuk ronda bakda magrib. Kegiatan berlangsung hingga subuh,” ujarnya.
Sebelumnya pada 21 Desember 2020, Yadi (32), warga Pemangku Way Tuing, Pekon Bumihantatai, Bandarnegeri Suoh, dan Santa (34), warga Curupgading, Pekon Sukamarga, Suoh, mengalami luka-luka setelah mendapat serangan dua ekor gajah. Kejadian berawal saat warga berinisiatif menggiring gajah liar di Talang Gunungayem, Pekon Sukamarga agar tidak mengarah ke permukiman.
Pengiringan terhadap kelompok gajah bernama Bunga itu dilakukan mulai dari Talangrejo, tempat rombongan gajah berada, hingga ke Talang Anwar. Namun, penggiringan tanpa ada pendampingan dari petugas maupun satgas. (ELI/D1)