
LAMPUNG POST/YUSMART DWI SAPUTRA
Kemandirian perlu ditekankan pada anak agar mereka dapat tumbuh dengan kecerdasan emosi yang baik.
YUSMART DWI SAPUTRA
SETIAP orang tua pasti mengharapkan anak-anaknya tumbuh cerdas. Namun tidak cukup secara intelektual, anak juga perlu cerdas secara emosional dan spiritual. Membangun kecerdasan emosional dan spiritual anak dapat dilakukan dengan membiasakan perilaku positif melalui pembiasaan.
Praktisi pendidikan anak usia dini, yang juga Kepala PAUD Ananda Bandar Lampung, Herlina mengatakan dalam proses pembinaan pengembangan perilaku anak, guru ataupun orang tua dapat melakukannya dalam keseharian. Ia mencontohkan untuk mengembangkan kecerdasan spiritual, anak dapat dikenalkan dengan nilai-nilai agama dan sosial sejak dini. Hal tersebut juga dianggap mampu mempercepat proses pengembangan kecerdasan emosional anak.
Anak juga perlu mendapatkan bimbingan dalam mengembangkan kemampuan dasar mereka, yang meliputi kemandirian, kemampuan berbahasa, kognitif, hingga fisik dan motorik anak.
Herlina menerangkan kemandirian perlu ditekankan pada anak agar mereka dapat tumbuh dengan kecerdasan emosi yang baik. Pada saat berinteraksi dengan teman-teman atau orang yang lebih tua dari dia, anak dapat melakukannya dengan baik.
“Biasanya anak dengan orang yang belum dikenal, terlebih usianya terpaut jauh, ada rasa kecanggungan. Bila anak sudah diajarkan mandiri, anak dapat mengendalikan emosinya tersebut,” kata dia, Jumat (23/3).
“Biasanya anak dengan orang yang belum dikenal, terlebih usianya terpaut jauh, ada rasa kecanggungan.”
Pengembangan kemampuan dasar anak lainnya, yang juga perlu dilakukan adalah membimbing anak untuk memiliki kemampuan berbahasa yang baik. Sebab kemampuan berbahasa sangat mendukung kecerdasan kognitif yang anak miliki. Salah satu cara terbaik untuk mengembangkan kemampuan berbahasa tersebut dengan membiasakan anak berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Dengan cara tersebut, anak akan dilatih mengungkapkan pikirannya secara sederhana dan tepat.
“Tujuannya agar anak dapat berkomunikasi secara efektif dan mampu membangkitkan keingintahuannya,” ujar Herlina.
Kecerdasan Kognitif
Herlina menjelaskan kemampuan dasar lainnya adalah kemampuan anak secara kognitif atau kemampuan dalam mengembangkan pikiran yang dimiliki untuk mengolah hasil belajar, menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah, hingga untuk membantu mengembangkan kemampuan logika dan pengetahuan secara teliti. Anak perlu mendapatkan stimulus untuk mengembangkan kemampuan kognitifnya melalui berbagai kegiatan.
“Bila sejak usia dini sudah dilatih berpikir secara baik, apa pun bentuk yang ada dalam pikirannya anak dapat menjalaninya sesuai rencananya karena kemampuan berpikir dengan logika sudah tersusun dengan baik,” ujarnya.
Kemampuan fisik juga tidak kalah penting dikembangkan. Untuk melatihnya anak perlu mendapatkan kesempatan melakukan kegiatan yang secara langsung melatih gerakan motorik halus dan kasar anak, agar mereka dapat lebih kreatif dan mampu mengontrol gerakan tubuh yang menunjang pertumbuhan jasmani yang lebih sehat.(S2)