PEMERINTAH telah menggelontorkan anggaran penanganan Covid-19 untuk sektor ekonomi Rp304,6 triliun atau 43,6% dari total dana yang disediakan mencapai Rp695,2 triliun.
Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan jumlah tersebut naik 27% dari realisasi penyaluran pada akhir Agustus yang kala itu baru Rp240,9 triliun.
Dengan stimulus sebesar itu, ia meyakini pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal ketiga bisa lebih baik dari kuartal kedua.
Secara perinci, ia menjabarkan progres penyaluran di empat sektor yang menjadi tanggung jawab Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional.
Untuk program perlindungan sosial, dana yang sudah terdistribusi mencapai Rp150,86 dari target Rp203,9 triliun.
“Ini adalah yang paling besar pencapaiannya karena memang menjadi salah satu fokus pemerintah,” ujar Budi di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/9).
Sektor selanjutnya adalah stimulus bagi UMKM. Dari pagu yang disiapkan Rp123,47 triliun, pemerintah telah menggelontorkan Rp79,06 triliun.
Kemudian di sektor kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, realisasi penyaluran baru Rp25,3 triliun dari total anggaran Rp106 triliun.
Yang terakhir adalah pembiayaan bagi koperasi. Saat ini, pemerintah belum mulai menyalurkan, namun diharapkan, pada awal Oktober, program sudah berjalan dan langsung tersalur Rp53,6 triliun.
“Kita memang masih ada PR di pembiayaan koperasi. Tapi ini sifatnya lump sum dan besar jadi kami harapkan di awal Oktober akan masuk gelondongan besarnya sehingga bisa membantu pertumbuhan kita di kuartal keempat,” ujar Budi.
Di luar empat sektor tersebut, ada dua sektor lainnya, yakni insentif usaha serta kesehatan yang total penyaluran mereka sudah mencapai Rp49,9 triliun. (MI/S1)