MUHARRAM CANDRA LUGINA
KEJUTAN besar mewarnai perempat final Liga Champions 2017/2018. Barcelona yang menjadi salah satu tim difavoritkan juara harus mengalami nasib sial usai disingkirkan AS Roma di Stadion Olimpico.
Pada leg kedua di Stadion Olimpico Roma, Rabu (11/4) dini hari WIB, Barca—julukan Barcelona—menyerah dengan skor 0-3. Hasil itu membuat kemenangan 4-1 di pertemuan pertama menjadi tidak berarti.
Skor dari dua leg sebenarnya berakhir imbang 4-4. Namun, I Giallorosi— julukan AS Roma—unggul gol tandang.
Blaugrana sejatinya menguasai permainan hingga 57% dibandingkan tuan rumah. Namun strategi Ernesto Valverde mandul karena dari sembilan tendangan, tiga mengarah gawang, tidak satu pun berbuah gol.
Edin Dzeko yang mencetak satu-satunya gol Roma di leg pertama kembali menjadi momok bagi pertahanan Barca. Memenangi duel dengan Samuel Umtiti, pemain Bosnia itu mampu membobol gawang Marc-Andre Ter Stegen.
Pelanggaran Gerard Pique terhadap Dzeko berbuah penalti yang dituntaskan dengan sempurna Daniele de Rossi pada menit ke-57. Sundulan Konstantinos Manolas pada menit ke-82 memastikan Roma merebut tiket semifinal.
“Mereka menerapkan tekanan yang tinggi dan itu membuat kami kesulitan mengembangkan permainan. Kami tidak bisa menangani tekanan yang mereka berikan. Ini adalah hari yang buruk bagi kami,” kata dia.
Dengan kegagalan ini, impian Blaugrana meraih treble gelar pun berakhir. Kini tinggal trofi kompetisi La Liga dan Copa del Rey yang bisa mereka menangi.
Kami harus tetap maju dan mendapatkan sesuatu yang lebih.
Tiket Perdana
Ini adalah tiket semifinal perdana I Giallorossi di Liga Champions. Tampil di babak empat besar membuat Roma kian termotivasi untuk kembali mencetak sejarah baru.
“Sebenarnya saya membuat pilihan untuk membuat peluang lebih lebar, memungkinkan lebih banyak serangan balik dan membawa kecepatan. Kami baru saja menuai hadiah-hadiah yang pantas untuk kerja keras yang telah dilakukan,” ujar arsitek Roma Eusebio di Francesco.
Kini Roma bertekad mencapai final dan mendekati gelar pertama mereka di kompetisi strata tertinggi klub-klub Eropa tersebut.
“Tentu saja kami harus percaya bisa mencapai final. Mengapa kami tidak percaya? Tidak ada seorang pun yang mengira kami bisa melakukannya sehingga kami harus tetap maju dan mendapatkan sesuatu yang lebih,” ujarnya.
Dzeko mengaku terkejut melihat perjuangan Barca yang begitu hebat di laga kali ini. Pemain incaran Chelsea tersebut memastikan kemenangan kali ini adalah murni kemampuan Roma untuk mengambil alih permainan dari lawan.
“Ini adalah hasil terbaik, tetapi yang lebih baik kemungkinan masih belum datang. Ini membuktikan kami bisa bermain melawan siapa pun karena Barcelona adalah tim kuat. Kami melesakkan tiga gol ke gawang mereka dan bisa mencetak lebih banyak lagi,” ujarnya. (MI/R4)