ERKENDARA merupakan salah satu kegiatan yang berbahaya karena risiko terjadi kecelakaan sangat tinggi. Maka itu, pengguna jalan, khususnya pengendara sepeda motor, harus selalu waspada serta selalu menerapkan teknik berkendara yang baik dan aman.
Berdasarkan simulasi berkendara yang dikembangkan dalam Honda Riding Trainer, ada 120 jenis potensi bahaya di jalan yang dapat diketahui pengendara. Safety Riding Department Head PT Astra Honda Motor, Lucky Margo Utomo, menyarankan untuk para pengendara mengetahui bahaya-bahaya apa saja yang mereka bisa dapat dan bagaimana mengantisipasinya.
“Para bikers perlu mengetahui apa saja potensi bahaya yang ditemui di jalan dan bagaimana cara mengatasinya. Pengetahuan dan tips ini bisa mengurangi risiko saat berkendara di berbagai kondisi jalan,” ujar Safety Riding Department Head PT Astra Honda Motor, Lucky Margo Utomo.
Secara garis besar, jenis potensi bahaya di jalan raya terbagi menjadi tiga. Pertama, potensi bahaya yang terlihat pengendara tanpa perlu diprediksi pengendara sepeda motor, seperti kendaraan yang berhenti di pinggir jalan atau kondisi mengantuk saat berkendara.
Selanjutnya, potensi bahaya yang dapat menarik perhatian dan konsentrasi bikers. Potensi bahaya ini belum terlihat, tetapi sudah memberikan tanda-tanda untuk menarik perhatian, seperti kendaraan lain yang memberikan tanda lampu sein atau kondisi kendaraan yang menggunakan ban sudah aus. Potensi bahaya ini dikategorikan tingkat menengah dan dibutuhkan pengetahuan lebih untuk menanganinya dengan baik.
Terakhir, potensi bahaya yang membutuhkan kemampuan prediksi bahaya tingkat yang lebih tinggi, yakni potensi bahaya yang tidak terlihat secara langsung oleh mata pengendara. Hal paling mudah sebagai contohnya adalah kendaraan yang muncul secara tiba-tiba saat di persimpangan jalan.
Sumber potensi bahaya di jalan sangat banyak, namun dapat kita golongkan dalam tiga sumber. Pertama, potensi bahaya dari sisi manusia tanpa sadar menimbulkan bahaya seperti kelelahan yang menyebabkan kantuk, emosi yang tidak terjaga, dan juga tidak patuh rambu lalu lintas. Bahkan, gangguan kecil saat berkendara dapat menjadi potensi bahaya seperti bersin.
Kedua, potensi bahaya yang bersumber dari kendaraan yang digunakan. Hal ini sering terjadi karena kurangnya kesadaran bikers untuk melakukan perawatan kendaraan.
Ketiga, potensi bahaya dari lingkungan seperti kondisi jalan yang tidak diketahui oleh bikers, kondisi cuaca seperti kabut yang sering turun di daerah pegunungan ataupun kondisi hujan yang menjadikan jalanan lebih licin.
“Banyak kendaraan yang dimodifikasi tidak sesuai peraturan berkendara sehingga bahaya bagi bikers, seperti penggunaan ban kecil. Maka, alangkah baiknya dalam memodifikasi kendaraan untuk tetap memperhatikan unsur-unsur keselamatan dan juga kenyamanan,” ujar Lucky.
Untuk mengatasi potensi bahaya, bikers dapat meningkatkan kemampuan prediksi bahaya dan juga menguatkan teknik berkendara dengan belajar dari pengalaman diri sendiri dengan menambah jam terbang di berbagai kondisi jalan.
Lalu, dapat juga belajar dari pengalaman orang lain dengan membaca atau mengikuti komunitas sepeda motor sebagai wadah dalam berbagi pengalaman berkendara. Kemudian, dapat belajar dari alat simulator berkendara sepeda motor. (MEDCOM/P1)
Foto: ILUSTRASI (PIXABAY)