TEMPAT wisata baru di Kabupaten Pringsewu dengan nama Samama Waroeng Kopi Ndeso atau dikenal juga dengan Taman Bina Mandiri Jaya (BMJ), cukup viral di media sosial. Tempat wisata yang letaknya tidak jauh dari Bandar Lampung berada di Pekon Wonodadi, Kecamatan Gadingrejo, Kebupaten Pringsewu. Untuk menuju Waroeng Kopi Ndeso, dari arah Bandar Lampung, setibanya di Pasar Gadingrejo lalu belok kiri sekitar 2 kilometer. Tidak jauh dari lokasi wisata Taman Sabin yang lebih dulu berdada di lokasi yang sama.
Taman BMJ itu juga mengusung konsep wisata keluarga dengan menyuguhkan sensasi berbeda berupa aneka makanan dan minuman kopi ndeso (desa). Pengunjung bisa makan-minum sambil memandang view menawan berupa hamparan pesawahan berlatar belakang pegunungan yang ada di Pesawaran dan Gunung Betung.
Pemandangan alam menjadi daya tarik tersendiri. Tidak hanya ngopi dan makan. Tempat wisata itu juga memenuhi hasrat mereka yang suka berswafoto. Nuansa alami itu yang membuat nyaman sehingga pengunjung betah untuk berlama-lama berada di taman BMJ.
Lokasi wisata seluas sekitar setengah hektare itu memiliki sejumlah fasilitas berupa saung Pertemuan Jabon, gazebo, Samama Waroeng Kopi Ndeso, dan sarana bermain anak-anak yang luas. Serta spot-spot menarik untuk berfoto yang sangat instagramable.
Di sebagian lokasi itu berjejer rapi tumbuh seratus lebih jenis pohon Jati Ambon yang berusia belasan tahun setinggi hingga 12 meter. Membuat suasana lebih sejuk dan nyaman berada di bawahnya.
Apalagi jika pengunjung datang malam hari. Kawasan itu dihiasi temaram dan kerlap-kerlip lampu di sela-sela pohon Jati Ambon. Pengunjung bisa bersantai bersama keluarga atau sahabat serta relasi sambil menikmati makanan dan minuman kopi hangat khas ndeso.
Menu yang disajikan di Masama Waroeng Kopi Ndeso, semunya serba ndeso (alami desa). Mulai minuman kopi tubruk hingga camilan dan makanan berupa nasi atau mi goreng.
Pengunjung Taman BMJ, Annisa, mengatakan nama BMJ merupakan singkatan dari Bina Mandiri Jaya. Lokasi wisatawan itu baru dibuka setelah selama setahun dirintis.
“Awalnya yang saya tahu karena saya memang tinggal di daerah sini memang sepi pengunjung, tetapi belakangan menjadi ramai, baik siang maupun malam. Apalagi setelah banyak pengunjung yang berswafoto,” ujar Annisa, Selasa (19/1).
Tiket masuk taman BMJ hanya Rp5.000. “Setahu saya karena saya pernah datang siang hari tiket itu hanya Rp5.000, sedangkan kalau malam hari pengunjung tidak dipungut tiket masuk atau karena tukang parkirnya lagi tak ada atau memang gratis kalau malam,” kata dia.
Kehadiran Taman BMJ ini mendapat banyak dukungan dari masyarakat setempat. Sebab, sang pengelola juga memberdayakan warga sekitar untuk turut bekerja di sini.
Namun, karena masih dalam suasana pandemi covid-19, pihak pengelola juga memberlakukan protokol kesehatan bagi para pengunjung. Setiap pengunjung wajib mencuci tangan memakai sabun sebelum masuk area, diperiksa suhu tubuh, serta harus memakai masker dan menjaga jarak.
“Tempatnya bagus, mengikuti protokol kesehatan, saya datang ke sini bersama keluarga karena banyak beredar di media sosial jadi penasaran tempatnya sejuk banget,” ujar Kevin, pengunjung Taman BMJ.(CK4/R5).
apriesti@lampungpost.co.id